Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan (tengah) menghadiri pertemuan format Astana di Forum Doha ke-22 bersama dengan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov di Doha, Qatar pada Sabtu, 7 Desember 2024/AA
Kumbanews.com – Pertemuan digelar antara Menteri Luar Negeri Rusia, Iran, dan Turki untuk membahas mengenai perkembangan konflik Suriah di Doha, Qatar pada Sabtu, 7 Desember 2024.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan berupa komitmen tiga negara untuk segera mengakhiri konflik militer internal Suriah secara damai.
Dijelaskan Lavrov, ketiga negara ingin mendorong dialog antara pemerintah Suriah dan pihak oposisi yang sah di Suriah.
Namun pada kesempatan itu Lavrov menyebut kelompok Islam Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang memimpin pemberontakan di Suriah merupakan teroris dan ketiga negara tidak akan mengubah pandangan mereka terkait hal tersebut.
“Tidak dapat diterima untuk membiarkan kelompok teroris menguasai wilayah Suriah,” tegasnya, seperti dimuat Middle East Monitor.
Ketika ditanya bagaimana situasi di Suriah akan berkembang dan apa yang akan terjadi pada pangkalan militer Rusia di sana, Lavrov mengatakan tidak memiliki kapasitas untuk menjawab hal tersebut.
Sejak 27 November 2024, pasukan pemberontak Suriah yang dipimpin oleh HTS melancarkan serangan di sejumlah kota besar yang dikuasai pemerintahan Presiden Bashar Al Assad.
Dalam sepekan, pemberontak berhasil memukul mundur angkatan bersenjata Suriah dan menguasai kota-kota besar yakni Idlib, Aleppo, Hamas, dan yang terbaru Homs.
Sumber: RMOL