Saat Dubai Teguk Kemewahan, Indonesia Rayakan Kopi Lewat Inovasi Jacoweek 2025

Dubai jual kopi Rp16 juta per cangkir, Indonesia hadirkan 200 brand kopi dan teh di Jacoweek 2025. Dua sisi dunia, satu semangat menikmati kopi dengan makna. (dok. Giuseppe CACACE / AFP)

Kumbanews.com – Dari secangkir kopi seharga Rp16 juta di Dubai hingga semangat kolaborasi di BSD City, dua sisi dunia kopi menunjukkan bahwa rasa dan prestise bisa hidup berdampingan.

Dubai kembali bikin heboh. Kota yang lekat dengan wisata mewah ini menghadirkan sensasi baru di dunia kopi: secangkir kopi seharga Rp16,3 juta.

Kopi super premium itu disajikan di Kafe Julith, milik pengusaha asal Turki, Serkan Sagsoz. Kopi tersebut diseduh dari biji Panama jenis Nido 7 Geisha, hasil lelang sengit di Panama yang bernilai sekitar Rp2,7 miliar untuk 20 kilogram.

“Rasanya seperti madu, lembut dan manis, dengan aroma melati serta sentuhan jeruk dan aprikot,” kata Sagsoz, dikutip AFP, Sabtu (1/11/2025).

Harga secangkirnya mencapai 3.600 dirham, menyalip rekor sebelumnya yang dipegang Roasters Dubai dengan 2.500 dirham (sekitar Rp11,3 juta) per cangkir.

Meski fantastis, warga Dubai tak terlalu terkejut. “Ini sangat mengejutkan, tapi di saat yang sama, ini Dubai,” ujar seorang warga bernama Ines.
Kopi mahal sudah jadi bagian dari gaya hidup glamor kota gurun tersebut.

Kafe Julith membatasi penyajiannya. Meski banyak kolektor dan penikmat kopi dari Asia yang ingin membeli, Sagsoz memastikan biji langka itu hanya disajikan terbatas sebagian bahkan disiapkan khusus untuk keluarga penguasa Dubai.

Sementara di Tanah Air

Indonesia justru merayakan kopi lewat kreativitas dan kolaborasi.

Ajang Jakarta Coffee Week (Jacoweek) 2025 kembali digelar di ICE BSD City hingga 2 November 2025, menghadirkan lebih dari 200 brand kopi dan teh lokal maupun internasional.

Tahun ini terasa istimewa karena Jacoweek berkolaborasi dengan Tokyo Coffee Festival, membuka peluang jejaring global bagi pelaku industri kopi tanah air.

“Selama satu dekade, fokus kami membangun fondasi edukasi dan kolaborasi. Kini kami memperluas langkah itu agar industri kopi Indonesia makin berdaya saing,” ujar Hendri Kurniawan, Co-founder Jacoweek.

Tak hanya kopi, Jacoweek juga menggandeng Indonesia Tea Culture, menghadirkan kompetisi Matcha Match yang menandai meningkatnya tren minum teh di kalangan generasi muda.

Lima kompetisi utama turut digelar, di antaranya Delifru Drink Expert, Iron Tongue, Tarung Tiga, Nordic E-Roasting Challenge, dan Roemah Koffie Latte Art Competition.

CEO Roemah Koffie, Felix TJ, menyebut Jacoweek tahun ini lebih besar dan inklusif.

“Melalui ajang ini, kami ingin mendorong kreativitas barista sekaligus memperkuat ekosistem kopi nasional,” ujarnya.

Dua Dunia, Satu Rasa

Dari Dubai hingga BSD City, kopi kembali membuktikan dirinya lebih dari sekadar minuman.

Ia adalah budaya, simbol prestise, sekaligus ruang kolaborasi bagi mereka yang menaruh cinta pada rasa dan proses di balik setiap tegukan. (**)

 

Pos terkait