Ilustrasi/Net
Kumbanews.com – Ekonomi biru, hijau, dan sirkular, penting diterapkan sebagai bagian dari praktik berkelanjutan yang dapat mendukung peningkatan kinerja sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.
Hal itu disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno saat berbicara pada sesi “Tourism’s Next Stop” di acara Annual Meeting of The New Champions ke-15 tahun 2024 baru-baru ini yang diadakan oleh World Economic Forum di Dalian, Tiongkok.
Penerapan ekonomi biru berfokus pada pemanfaatan sumber daya kelautan secara berkelanjutan. Kemudian ekonomi hijau mengedepankan pengurangan dampak lingkungan, sementara ekonomi sirkular menekankan pada pengurangan limbah dan peningkatan efisiensi penggunaan sumber daya.
Menurut Sandiaga, upaya tersebut berhasil meningkatkan peringkat Indonesia dalam Travel and Tourism Development Index 2024.
“Hal ini yang kemudian membuat peringkat Indonesia pada Travel and Tourism Development Index 2024 menempati peringkat 22 yang sebelumnya berada di peringkat 32. Kita nomor enam di kawasan Asia-Pasifik dan di ASEAN kita peringkat dua,” kata Menparekraf, dikutip Jumat (28/6).
Mencapai peringkat tersebut bukanlah hal yang mudah. Kemenparekraf telah bekerja sama dengan berbagai stakeholders untuk mengutamakan kualitas dan keberlanjutan dalam setiap aspek pengembangan sektor ini.
Meskipun naik peringkat, Indonesia masih berada di bawah Malaysia, Thailand, bahkan Vietnam, dalam hal jumlah wisatawan.
RMOL