Kumbanews.com – Presiden Jokowi disasar gelombang protes dari petani garam Madura dan pengurus wilayah Nahdlatul Ulama, Jawa Timur. Penyulutnya pernyataan Jokowi yang menyebut kualitas garam Madura lebih jelek dari dibanding produksi Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa waktu lalu. Jokowi bahkan dituntut minta maaf.
Pernyataan Jokowi itu disampaikan saatp meninjau lokasi tambak garam di Desa Nunkurus, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, NTT, pada Rabu 21 Agustus 2019. Di sana, Jokowi mengatakan bahwa sekira 21 ribu hektare lahan di Kupang potensial untuk produksi garam. Namun, baru 600 hektare yang tergarap.
Dia kemudian membandingkan garam Kupang dengan produksi garam Madura dan beberapa daerah lain di Jatim.
“Saya ditunjukkan beberapa garam yang diambil dari luar, Madura, Surabaya, dan Australia dibandingkan di sini (Kupang). Hasilnya di sini (Kupang) lebih bagus, lebih putih, dan bisa masuk garam industri,” kata Jokowi.
Nah, pernyataan pembanding itulah yang menyulut protes dari petani garam Madura dan NU Jatim. “Kami mewakili masyarakat tambak garam tersinggung,” kata Ketua Badan Kemaritiman NU Jatim, Mahmud Mustain, di kantor NU Jatim Jalan Masjid Al Akbar Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu, 4 September 2019.
Pernyataan Jokowi itu, lanjut dosen laboratorium energi laut Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu, tidak berdasarkan kenyataan yang ada. Sebab, menurutnya kualitas garam Madura bagus. “Bahkan, kualitas tiga sudah tidak kami produksi. Kami (petani garam Madura) hanya memproduksi kualitas (kategori) dua dan satu,” kata Mahmud.
NU turut protes karena berbicara petani garam Madura sejatinya juga berhubungan dengan warga Nahdliyin. Karena itu, BKNU meminta Jokowi segera mengecek langsung ke Madura agar mengetahui sebenar-benarnya kualitas garam di Madura. “Pemerintah bisa langsung mengecek saat kunjungan ke Madura, bisa mengecek langsung dan diperhatikan sekarang di Madura,” ujar Mahmud.
Di hari yang sama, massa mengatasnamakan Forum Petani Garam Madura menggelar aksi di kantor Gubernur Jawa Timur di Jalan Pahlawan Surabaya. Mereka juga memprotes pernyataan Jokowi soal kualitas garam Madura yang disebut tidak bagus. Lima hari sebelumnya, aksi dengan tuntutan serupa juga digelar di Madura. Petani bahkan menuntut agar Jokowi minta maaf. [vn]