Kumbanews.com – Ali Mochtar Ngabalin, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) itu menyebut para demonstran yang berunjuk rasa menolak UU Ciptaker sebagai sampah demokrasi.
Itu dikatakan dia, Selasa (13/10/2020), lantaran di situasi pandemi seperti sekarang ini aksi demonstrasi dengan menggalang massa besar merupakan aksi merusak situasi pandemi semakin parah.
“Dalam masa pandemi, dia kirim orang untuk berdemonstrasi. Di mana logikanya coba. Jangan jadi sampah demokrasi di negeri ini,” ujar Ngabalin seperti dilansir CNNIndonesia.com, Selasa (13/10).
Menanggapi ucapannya itu tentu banyak yang tidak rela aksi massa menlak UU Ciptaker itu dianggap sebagai sampah demokrasi.
Politisi Partai Demokrat, Rachland Nashidik, mengatakan justru demokrasi itu bersih, hanya saja dikotori oleh tindakan otoritarianisme.
“Pak Ngabalin, demokrasi itu bersih. Otoriterismelah yang mengotori demokrasi,” ujarnya, Rabu (14/10/2020).
“Dan Anda yang di istana: Andalah sampah otoriterisme!” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan politisi PKS Tifatul Sembiring. Menurutnya pendemo adalah mereka yang menggunakan hak demokrasinya.
“Pendemo itu bukan sampah demokrasi, mas Ali. Tapi mrk menggunakan hak demokrasi yg di jamin UUD. Tiap warga negara punya hak bicara, hak kerja dan hidup yg layak.” ucapnya.
“Anda baca UUD NRI thn 1945 lagi deh…” ucapnya.[psid]