Selain Putin, Ada Dua Orang Lain yang Pegang “Tombol Merah” Senjata Nuklir Rusia

  • Whatsapp

Kumbanews.com – Di tengah eskalasi konflik di Ukraina, publik semakin khawatir dengan penggunaan senjata nuklir oleh Rusia. Terutama setelah Presiden Vladimir Putin menyiagakan pasukan nuklirnya pada Minggu (27/2).

Berkali-kali, dalam pidatonya, Putin secara terang-terangan mengancam Barat bahwa Rusia adalah kekuatan nuklir dan memiliki gudang senjata nuklir yang luas.

Bacaan Lainnya

Pernyataan tersebut memicu ketakutan di masyarakat internasional mengingat negara tersebut memiliki persenjataan nuklir terbesar di dunia.

Menurut Institut Perdamaian Stockholm, Rusia diperkirakan memiliki 6.255 senjata nuklir, lebih besar dari Amerika Serikat (AS) yang memiliki 5.500 senjata nuklir.

Menurut Mayor Jenderal Boris Solovyov, perintah Putin untuk menyiagakan pasukan nuklir merupakan tahap kedua sebelum kesiapan tempur penuh.

Pada tahap selanjutnya, senjata akan dipersenjatai. Misalnya, rudal akan dilengkapi dengan hulu ledak nuklir. Ini berarti bahwa “tombol merah” dapat ditekan kapan saja.

Menurut BulgarianMilitary.com, ada tiga orang yang secara resmi memiliki akses “tombol merah” nuklir Rusia. Salah satunya tentu Putin. Dua orang lainnya adalah Kepala Staf Valery Gerasimov dan Menteri Pertahanan Jenderal Sergei Shoigu.

Ketiganya ada dalam daftar sanksi AS.

Solovyov menjelaskan, Putin tidak bisa meledakkan senjata nuklir sendirian.

“Tombol merah” hanya dapat ditekan dengan kode dari minimal dua orang tersebut. Artinya, Putin membutuhkan satu suara lain jika ingin menggunakan senjata nuklir.

“Sistem ini berfungsi sebagai perlindungan terhadap kesalahan serius dalam penggunaan senjata nuklir,” kata Solovyov. []

 

 

 

 

 

 

Source: RM

Pos terkait