Kumbanews.com – Universitas Indonesia Timur (UIT) akhirnya menggelar wisuda gelombang XIII, tahun 2019. Setelah dua tahun menjalani sanksi.
Sanksi administrasi berat yang diberikan Kemenristekdikti membuat UIT tidak bisa menerima mahasiswa baru, juga wisuda.
Bertempat di Aula Utama Kampus 5 lantai 6. Wisuda dihadiri Kepala LLDIKTI, Prof. Dr. Jasruddin, dan Ketua APTISI Pusat, Prof. Dr. Budi Djatmiko, yang dalam orasi ilmiahnya meminta kampus melakukan inovasi dalam tridharma perguruan tinggi.
“Saya memohon maaf kepada seluruh masyarakat. Yang seharusnya diwisuda dua tahun lalu, tapi baru kali ini bisa dilaksanakan,” ujar Ketua Yayasan UIT, Aminuddin, saat sambutan.
Berlangsung Senin, (18 /3/2019), terlihat sivitas akademika UIT juga keluarga wisudawan menyambut gembira pidato Rektor UIT, yang menjanjikan akan membawa UIT kembali menjadi kampus yang layak dipercaya.
Kepala LLDIKTI, mengaku, terus melakukan upaya-upaya monitoring perbaikan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap kampus yang pernah berjaya itu. Baik untuk urusan akademik hingga sarana perkuliahan. Karena menjadi bagian dari kesepakatan pencabutan sanksi Desember 2018 lalu.
Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Indonesia Timur, berjanji maksimal dukungan kiranya akhir Maret ini seluruh prodi yang harus reakreditasi itu sudah terkirim borangnya.
Rektor UIT, Dr. Andi Maryam, SKM. SST. M.Kes. mengatakan, wisuda ini merupakan wujud tanggung jawab UIT. Setelah dua tahun tidak melakukan wisuda, UIT kembali mewisuda 361 mahasiswanya.
Rektor mengundang 700 lebih calon wisudawan, hanya 361 yang mendaftar. 16 dari prodi Kesehatan Masyarakat, 105 Farmasi, 7 prodi Ilmu dan Teknologi Pangan, 12 Ilmu Administrasi Negara, 28 Ilmu Hukum, 29 Manajemen, 7 Psikologi, 7 Pendidikan Agama Islam, dan 50 Ilmu Keperawatan.
Humas dan Kerjasama UIT, yang juga WR IV, Zulkarnain Hamson, S.Sos. M.Si. membenarkan bahwa pada April mendatang akan kembali digelar wisuda untuk kurang lebih 900 alumni yang belum ikut pada wisuda Senin pagi tadi.(*)