Soal Pengusulan Raymond Arfandi sebagai Pembina Join Masih Dipertimbangkan

Kumbanews.com – Pengusulan Raymond Arfandi sebagai salah satu Pembina JOIN Sulsel telah dipertimbangkan matang. Tidak gampang menggiring pengusaha sukses ini terlibat di organisasi.

Wakil Ketua DPP REI ini deal menjadi pembina hasil reshuffle pengurus DPW Join Sulsel awal Agustus 2018 mendatang.

Bacaan Lainnya

Menurut Ketua DPW Join Sulsel, Rifai Manangkasi,telah menjadi hal mutlak sesuai arahan Ketum agar Join jangan dibawa terlibat politik praktis.

“Kalau ada pribadi dengan berbagai pranata sosial ingin membina kita welcome,” ujar Rifai.

Lanjut dikatakan, ada hal hal positif Raymond Arfandi berada dijajaran pembina mengingat bersangkutan adalah pelaku ekonomi bahkan pionir.

Dengan kehadiran bersangkutan, kita berharap ada perubahan tingkat kesejahteraan anggota Join.”Siapa tau beliau bisa memfasilitasi rekan-rekan dibuatkan kompleks perumahan dengan subsidi” ujar Rifai lagi.

Ia menjelaskan, sosok Raymond Arfandi adalah pribadi yang familiar, peduli sosial sangat tinggi. “Saya yakin pak Raymond bisa diajak berfikir dan menjadi solusi atas kondisi beberapa teman,” harap Rifai.

Tidak dipungkiri masih ada sahabat kita yang harus setiap bulan dan tahun memikirkan sewa kontrakan buat keluarga mereka. “Ini jadi titik fokus Join untuk setidaknya memfasilitasi kepemilikan rumah” tambahnya lagi.

Keberadaan Raymond Arfandi di Join telah dianggap sahabat dan keluarga. Ini bukan berkonotasi akan melindungi jika ada hal-hal negatif sebagai pengusaha dan bersangkutan tidak butuh itu.” Pak Raymond iklan berkontribusi tanpa pamrih” ujar Rifai.

Ditambahkan, jika ada pihak tertentu dengan tendensius memojokkan bersangkutan tanpa bukti-bukti maka kita berkewajiban membantu tanpa diminta.

Rifai lebih awal menyampaikan, jika ada jurnalis anggota Join termasuk portal yang memberitakan kegiatan usaha Raymond negatif tanpa bukti valid maka langkah tersebut adalah perbuatan pribadi dan mempersilakan langkah hukum ditempuh Raymond Arfandi.

“Kami tak akan melakukan intervensi pemberitaan juga tak akan memberi advokasi secara kelembagaan jika berita sengaja terpublish tanpa data valid,” tambah Rifai. (Ris)

Pos terkait