Sosialisasi Covid 19, Camat Mamajang: Pemerintah Bantu Sembako dan APD, Bukan Uang!

Fadly Wellang, Camat Mamajang

Kumbanews.com – Sejak bulan Maret 2020, dimasa pandemi, Kecamatan Mamajang telah melakukan tahapan sosialisasi kepada masyarakat memasuki PBSB 1 sampai PBSB 2 dan berganti lagi.

Bacaan Lainnya

Pemerintah Kecamatan Mamajang, melaksanakan sosialisasi edukasi ke masyarakat bersama tripika kecamatan, Koramil, Polsek, Kelurahan, Tokoh Masyarakat dan Kader, semuanya digerakan. Sementara Kecamatan Mamajang, tidak termasuk dari 6 Kecamatan di Kota Makassar, yang masuk katagori disease.Tetapi, kami tetap konsen melakukan pemantau, pengawasan, memberikan edukasi ke masyarakat dan membagikan masker kepada warga masyarakat di wilayah Mamajang,”ujar Fadly Wellang, Camat Mamajang, saat ditemui di kantornya. Pada Rabu,(14/10/2020).

Dan kami juga banyak terbantu oleh ibu ibu,termasuk ibu PKK. Mereka aktif mensosialisasikan tentang bahaya covid- 19 ke masyarakat. Untuk itu,pihak kecamatan memberikan dukungan dan 2 puskesmas yang selalu siaga, standby dalam pelayanan penanganan covid – 19,” tambah Fadly Wellang.

Jadi intinya kami pihak pemerintah kecamatan, melaksanakan intruksi sesuai apa yang diberikan oleh pemerintah Kota Makassar dalam pengawalan penerapan Perwali no.36, percepatan pengendalian corana virus PBSB 1. Berlanjut lagi, Perwali no.51 dan 53 tentang penerapan disiplin penegakan hukum protokol kesehatan di masyarakat. Kecamatan Mamajang tiap ada kesempatan pagi atau pun malam hari melakukan pantauan ke masyarakat bersama pak Danramil, Kapolsek, dibantu Satpol PP dan pemerintah Kecamatan Mamajang itu sendiri. Melakukan pantroli keliling wilayah, menghimbauan kesadaran masyarakat.”Kata Fadly Wellang.

Kendala sebenarnya karena di wilayah kita Mamajang, sebagaian ada area bisnis, ada area yang masuk orang bekerja, ada juga bukan cuma penduduk asli yang datang berkunjung kesini atau berentraksi, mereka yang datang tiap hari, tiap hari pun kami ingatkan untuk memperhatikan protokol kesehatan. Tingkat kesadaran masyarakat cukup baik, namun ketika ada orang lain datang dari luar daerah atau kecamatan lain. Jadi, kendala kita disitu dan satu hal juga kendala kita keluar masuknya warga- warga lain dan masih ada masyarakat yang memang keras kepala membandel walau sudah disampaikan, tapi bukan warga Mamajang, setelah ditanya idintitas ternyata warga dari luar.” Tutur Fadly Wellang.

Masih ada toko besar yang aktifitasnya padat sekali atau punya kunjungan banyak dan bisa terjadi resiko besar, itu menjadi pengamatan kami, pihak kecamatan. Seperti toko Satu Sama, toko Bintang dan yang tidak pernah sepi dari pengunjung itu yang selalu kita ingatkan. Mari kita senantiasa bekerjasama, karena tentunya jangan cuma mengejar keuntungan semata, agar bisa memperhatikan protokol kesehatan untuk membentengi masyarakat menyiapkan fasilitas, cuci tangan dan menyampaikan himbauan memakai masker dan jaga jarak. Sebelum pengunjung masuk berbelanja, harus ada orang standby mengingatkan. Sebab, jumlah yang positif waktu swab massal yang terakhir lumayan tinggi dari kecamatan lain, hitungannya sekitar 3,5 persen positif. Dari 4 kecamatan yang tinggi yang ada di Kota Makassar dan Kecamatan Mamajang, yang cukup tinggi, sehingga kita direkomendasikan untuk swab test kembali.” Ulas Fadly Wellang AP.

Untuk anggaran sendiri melalui kebijakan badan pengelolaan keuangan daerah ( BPKD ) merasionalisasi anggaran untuk digunakan penanganan covid-19 dan kemudian beberapa mungkjn anggaran di kecamatan termasuk pembayaran tambahan penghasilan pegawai (TPP) belanja pegawai dan tidak ada pemotongan, terkecuali anggaran camat dan kelurahan yang lain itu ada pemotongan.

Lebih lanjut, masalah anggaran, Fadly Wellang “kami pemerintah kecamatan hanya menerima manfaat saja seperti barang barang dari SKPD, Dinas Sosial dan memberikan sembako untuk disalurkan warga, termasuk alat penyemprotan, masker, hand sanitizer, alatkaca mata, sepatu dan alat pelindung diri ( APD ) untuk melakukan penyemprotan. Jadi anggaran itu dalam bentuk natural sebenarnya barang barang dan seperti yang kita lihat sekarang tripikal kecamatan,Tni mengambil makan siangnya ke posko induk kecamatan semua disalurkan melalui kecamatan dan pada saat mereka pulang pos jam 9 pagi atau jam 11 siang meraka datang mengambil sendiri dan kita melakukan pencatatan. Apa yang disampaikan oleh lurah Parang keliru, mungkin dia beranggapan anggaran itu berupa dana dan dia tidak ketinggalan sudah mengambil honor, jangan sampai apa yang dibahasakan menjadi lucu.” Ucap Fadly Wellang.

 

 

Penulis/Editor: Muh.Yusuf Hafid

 

Pos terkait