Kumbanews.com – Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadyah Bone diduga mengeluarkan ijazah palsu. Hal itu diketahui dari salah seorang alumni kampus tersebut berinisial SU.
SU mengatakan dirinya mengetahui ijazah miliknya palsu saat mendaftar pekerjaan di salah satu perkantoran. Saat itu, dirinya ditolak lantaran ijazah yang dibawa palsu.
“Saya sangat kecewa dan tidak tahu harus bagaimana lagi,” kata SU, kepada media, Rabu (24/08/2022).
SU menceritakan dirinya mulai menjalani perkuliahan di kampus STKIP Muhammadyah Bone pada tahun 2006 dan selesai pada Agustus 2010. Sayangnya, selama empat tahun jalani bangku perkulihan namun ijazah yang diperoleh tak mendapat pengakuan.
“Selama ini, saya kuliah dan mendaftar resmi. Saya tidak tahu sudah berapa banyak biaya yang dikeluarkan sampai akhirnya ijazah pun tak diakui,” ujarnya.
“Bila bicara soal kerugian ya, banyak sekali. Saya empat tahun penempuh pendidikan di universitas ini, waktu dan uang iya cukup banyak kerugian saya ini. Saya cuma minta pertanggung jawaban pihak terkait yang bertanggung jawab disini,” ucapnya.
SU tak tahu selama ini ijazah miliknya palsu. Dia menduga pihak kampus telah menjual ijazah miliknya ke orang lain.
Sementara, Rektor STKIP Muhammadiyah Bone, Muhammad Jafar, tak dapat dihubungi guna meminta klarifikasi mengenai pemalsuan ijazah. Nomor telepon dan Whatsapp milik rektor sudah berapa kali dihubungi, namun tak ada respon.
Hingga berita ini diterbitkan belum ada klarifikasi dari pihak kampus. Media kumbanews, terus berusaha menghubungi pihak kampus.