Kumbanews.com – Lembaga Survei Indikator Politik memaparkan hasil survei terbaru terkait elektabilitas partai politik saat ini. Partai Gerindra mencatat kenaikan elektabilitas paling tinggi.
Indikator sudah melakukan survei terhadap pilihan capres ini beberapa kali, terbaru ini dilakukan pada 24-30 September 2020. Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak.
Metode survei dilakukan dengan wawancara via telepon dengan margin of error sekitar 2,9% dan tingkat kepercayaan 95%. Seluruh responden terdistribusi secara acak dan proporsional.
“Partai Gerindra naik kencang, PDIP stagnan, Demokrat dan PKS juga naik, paling tinggi Gerindra,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam hasil survei terbaru bertajuk ‘Politik, Demokrasi, dan Pilkada di Era Pandemi’, Sabtu (25/10/2020).
Burhanuddin menduga naiknya elektabilitas Partai Gerindra karena kemampuannya memainkan dua kartu. Dia menjelaskan Gerindra yang saat ini berada di pemerintahan, tapi di sisi lain partai ini juga menjaga beberapa tokoh yang tetap mengkritik pemerintah sehingga memberikan keseimbangan pemilih.
“Saya menduga Gerindra naik karena mampu menaikkan dua kartu, satu bagian dari pemerintah mendapatkan intensif tapi di sisi lain masih menjaga figur kritis yang merawat Gerindra lama, misalnya seperti Fadli Zon, Andre Rosiade masih kencang kalau pemerintah nggak ada bedanya,” ungkapnya.
Meski begitu, elektabilitas tertinggi saat ini masih diduduki oleh PDIP sebesar 25,2 persen disusul Gerindra 21,1 persen dan Golkar 6,7 persen. Jika dibandingkan dengan survei sebelumnya pada Juli 2020, ada beberapa partai politik yang mengalami kenaikan dan penurunan.
Berikut ini paparan perkembangan elektabilitas partai politik di bulan September ini:
PKB: 5,0% turun menjadi 4,1%.
Gerindra: 17,7% naik menjadi 21,1%
PDIP: 26,3% turun menjadi 25,2%
Golkar: 8,3% turun menjadi 6,7%
NasDem 4,5% turun menjadi 3,1%
PKS: 4,4% naik menjadi 5,9%
PPP: 1,7% turun menjadi 0,6%
PAN: 2% turun menjadi 1,1%
Demokrat: 5,7% naik menjadi 5,9%
PSI: 0,1% naik menjadi 0,3%
Perindo: 0,3% naik menjadi 1%
Garuda: 0,0% naik menjadi 0,1%
Berkarya: 0,1% naik menjadi 0,8%
Hanura: 0,5% turun menjadi 0,4% (*)