Tarif Trump Paksa Pedagang China di Amazon Naikkan Harga

Ilustrasi/RMOL

Kumbanews.com – Penjual asal China di platform e-commerce Amazon terpaksa harus menaikkan harga karena kenaikan tarif impor dari Amerika Serikat (AS) yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump.

Bacaan Lainnya

Hal ini disampaikan oleh Wang Xin, Ketua Asosiasi E-Commerce Lintas Batas Shenzhen, yang mewakili lebih dari 3.000 penjual di Amazon. Pernyataan ini keluar setelah Trump mengumumkan bahwa tarif impor barang dari Tiongkok akan dinaikkan dari 104 persen menjadi 125 persen.

“Masalahnya bukan hanya soal pajak. Struktur biaya secara keseluruhan jadi sangat berat,” kata Wang, seperti dikutip Reuters, Jumat, 11 April 2025.

“Sulit bagi siapa pun untuk bertahan di pasar Amerika,” lanjutnya. Ia juga menyebutkan bahwa tarif baru bisa menimbulkan penundaan di bea cukai serta meningkatkan biaya logistik.

“Bagi kami yang menjalankan bisnis e-commerce lintas negara, ini benar-benar pukulan berat yang belum pernah kami alami sebelumnya,” tambah Wang.

China menyumbang sekitar separuh dari seluruh penjual di Amazon. Di kota Shenzhen saja, lebih dari 100.000 bisnis e-commerce terdaftar sebagai penjual Amazon, menghasilkan pendapatan tahunan sebesar 35,3 miliar Dolar AS, menurut data dari perusahaan riset SmartScout.

“Beberapa penjual memilih menaikkan harga di pasar AS, sementara yang lain mencoba mencari pasar baru,” kata Wang. Pernyataannya didukung oleh lima penjual Amazon di Shenzhen.

China juga merupakan lokasi produksi utama bagi platform e-commerce besar lainnya seperti Shein dan Temu. Nilai ekspor dan impor e-commerce lintas negara China mencapai 2,63 triliun Yuan (sekitar 358 miliar Dolar AS) pada tahun lalu, menurut Dewan Negara China.

Namun, tidak ada negara lain yang punya daya beli sebesar AS. Karena itu, sulit bagi produsen China untuk menemukan pasar pengganti, sehingga berisiko terjadi perang harga antar penjual dan margin keuntungan jadi semakin tipis.

Dari lima penjual yang diwawancarai Reuters, tiga di antaranya berencana menaikkan harga jual ke AS, sedangkan dua lainnya memutuskan untuk keluar dari pasar tersebut.

 

 

 

 

 

 

Sumber: RMOL

Pos terkait