Kumbanews.com – Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Mohammad Iqbal meluruskan bahwa tim yang menyerahkan hasil laporan investigasi kepada Kapolri terkait kasus penyerangan air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan adalah tim pakar Kapolri, bukan tim TGPF bentukan Kapolri.
“Iya tim pakar, dia mencari juga beberapa ada fakta-fakta, klarifikasi, tapi namanya tim pakar bukan TGPF,” kata Iqbal usai perayaan HUT Bhayangkara ke-73 di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (10/7).
Soal batas waktu penyelidikan, kata Iqbal, tergantung kemauan Kapolri sendiri. Sebab saat ini hasil laporan yang baru diserahkan semalam masih dipelajari.
“Kan tim pakar itu menerima mandat dari Pak Kapolri,” jelas Iqbal.
Adapun tim pakar yang ditunjuk oleh Kapolri antara lain, Peneliti senior LIPI, Hermawan Sulistyo; mantan Ketua Komnas HAM, Ifdal Kasim dan Nurcholis; Ketua Setara Institute, Hendardi; dan anggota Kompolnas, Poengky Indrawati.
Salah satu anggota tim pakar Nucholis mengatakan, laporan yang diberikan kepada Kapolri berjumlah 170 halaman dengan 1.500 lampiran.
“Kami menggunakan pendekatan scientific investigation untuk mengungkap kasus ini. Laporan sudah dilaporkan kepada Kapolri. Progresnya akan disampaikan pada minggu depan,” kata Nurcholis usai bertemu dengan Kapolri di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa (9/7) malam.
Sementara anggota tim lainnya Hendardi menyampaikan dalam laporan ini tim menemukan indikasi adanya orang yang berlatar belakang politik.
“Ini bukan perkara biasa tapi ini perkara yang melibatkan orang yang kita kategorikan ada latar belakang politik karena itu kita mencari motif. Motif apa saja yang kami temukan nanti pada pekan depan akan kami sampaikan,” ujar Hendardi.