Kumbanews.com – Sebuah tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RISET EKSAKTA) telah mengembangkan bioplastik yang inovatif dari limbah minyak goreng. Riset ini menggunakan bakteri Cupriavidus necator untuk fermentasi, dengan penambahan beeswax dan nisin sebagai kemasan aktif, menawarkan solusi ramah lingkungan untuk mengatasi limbah plastik dan limbah minyak goreng sekaligus meningkatkan keamanan pangan.
Riset ini berjudul “Bioplastik Fermentasi Cupriavidus Necator dari Limbah Minyak Goreng dengan Penambahan Beeswax dan Nisin sebagai Kemasan Aktif.”
Tim peneliti bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan dari limbah minyak goreng yang seringkali tidak terkelola dengan baik dan berkontribusi pada pencemaran lingkungan.
Dengan memanfaatkan limbah ini, Riset ini juga berkontribusi pada upaya daur ulang dan pemanfaatan sumber daya yang lebih efisien.
Bakteri Cupriavidus necator dipilih karena kemampuannya dalam menghasilkan Bioplimer melalui proses fermentasi. Bakteri ini dapat mengubah limbah minyak goreng menjadi polihidroksialkanoat (PHA), sejenis bioplastik yang biodegradable.
Penambahan beeswax dalam bioplastik bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas dan ketahanan terhadap air, sementara nisin, yang merupakan senyawa antimikroba alami, ditambahkan untuk memberikan sifat kemasan aktif yang dapat memperpanjang umur simpan produk pangan yang dikemas.
Ketua tim riset, Muhammad Syahrul Hayat, menyatakan bahwa Riset ini tidak hanya berfokus pada inovasi bahan kemasan, tetapi juga pada aspek keberlanjutan dan pengurangan limbah.
“Kami berharap hasil Riset ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi industri kemasan dan menjadi langkah awal untuk mengurangi ketergantungan pada plastik konvensional yang sulit terurai,” ujar Muhammad Syahrul Hayat.
Sementara itu, Dosen Pendamping, Muspirah Djalal, menyatakan Bioplastik merupakan alternatif yang baik untuk mengatasi permasalahan lingkungan dalam penggunaan plastik yang sulit terurai.
Penggunaan komponen aktif dalam bioplastik pada Riset ini merupakan upaya untuk meningkatkan peran bioplastik bukan hanya sebagai wadah pengganti plastik namun sebagai upaya menghadirkan sifat aktif untuk memperlambat kerusakan pangan sehingga dapat memperpanjang masa simpan pangan terkemas” Ujar Muspirah Djalal, S.TP., M.Sc.
Dengan adanya Riset ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah dan pengembangan bahan ramah lingkungan semakin meningkat, serta memberikan dampak positif bagi keberlanjutan lingkungan hidup di masa depan.(Rilis)