Tiongkok Temukan Virus Xue-Cheng yang Ditularkan Lewat Gigitan Kutu

Ilustrasi/Net

Kumbanews.com – Virus baru yang ditularkan melalui gigitan kutu telah terdeteksi di Tiongkok timur laut. Penelitian The New England Journal of Medicine sementara memberinya nama Virus Xue-Cheng (XCV).

Bacaan Lainnya

Para peneliti mengawasi 252 pasien dengan gigitan kutu baru-baru ini antara Mei dan Juli 2023 di sebuah rumah sakit sentinel di Mudanjiang.

Mereka menemukan virus yang tidak diketahui dalam serum dua pasien melalui sekuensing metatranskriptomik.

Analisis filogenomik selanjutnya mengungkapkan bahwa XCV memiliki kurang dari 75,6 persen identitas asam amino dengan anggota orthonairovirus yang diketahui, yang mengonfirmasinya sebagai spesies baru.

Para peneliti selanjutnya melakukan pengujian laboratorium dengan mengisolasi virus dalam sel Vero 81 dan karakteristiknya dikonfirmasi melalui mikroskopi dan uji imunofluoresensi.

Analisis PCR reel time memperluas penelitian hingga mencakup 792 sampel dari tahun 2022 hingga 2024. Dari jumlah tersebut, 26 orang ditemukan terinfeksi XCV.

“Pasien XCV menunjukkan gejala mulai dari demam akut hingga kondisi parah yang memerlukan rawat inap,” ungkap penelitian tersebut, seperti dikutip dari First Post pada Rabu, 15 Januari 2025.

Berdasarkan penelitian, pengamatan klinis menunjukkan kelainan seperti leukopenia dan peningkatan kadar enzim hati, dehidrogenase laktat, dan penanda inflamasi.

Selain kasus pada manusia, virus terdeteksi pada 6 persen kutu Haemaphysalis concinna dan 3,2 persen kutu Haemaphysalis japonica dari daerah yang terdampak.

Analisis genetik menunjukkan hubungan erat antara genom XCV pada kutu dan manusia, yang menekankan potensi penularan zoonosis dari virus yang baru muncul ini.

Para ahli berpendapat bahwa perpindahan populasi yang cepat sebagian bertanggung jawab atas munculnya penyakit baru. Menurut Bank Dunia, lebih dari 200 juta orang di Asia Timur pindah ke daerah perkotaan selama dekade pertama abad ke-21.

Migrasi massal ini menyebabkan kerusakan hutan untuk membuka jalan bagi pembangunan perumahan, memaksa hewan liar yang sering membawa virus, lebih dekat ke pemukiman manusia, kata mereka, seraya menambahkan bahwa kelelawar khususnya diketahui menyimpan berbagai macam virus.

Ketika virus ini berpindah antar spesies, mereka akhirnya dapat menginfeksi manusia, yang berpotensi menyebabkan krisis kesehatan baru.

 

 

 

 

 

 

Sumber: RMOL

Pos terkait