Kumbanews.com – Salah pendiri raksasa teknologi asal China Alibaba, Jack Ma, membagi rahasia menjadi pengusaha yang sukses saat berbincang dengan Presiden Bank Dunia (World Bank/ WB) Jim Yong Kim.
Keduanya berbincang dalam sesi Disrupting Development – How Digital Platforms and Innovation are Changing the Future of Developing Nations, Jumat 12 Oktober 2018, yang diadakan sebagai bagian dari rangkaian Dana Moneter Internasional (IMF)-WB Annual Meetings di Nusa Dua, Bali.
Seorang pengusaha harus memiliki kepercayaan sebab orang yang memilikinya tidak perlu merasa takut saat menghadapi tantangan, kata Jack Ma.
“Saya adalah seorang yang percaya bahwa pelanggan nomor satu, pekerja nomor dua, dan perusahaan nomor tiga,” ujarnya. “Jika pelanggan bayar kepada saya, pekerja saya akan bekerja lebih keras bersama-sama. Jika pekerja bahagia, pemegang saham juga ikut senang.”
Seorang pengusaha juga harus memiliki tim yang baik. Ia menyinggung mengenai pentingnya seseorang memiliki EQ (emotional quotient) yang baik saat bekerja dalam tim.
“Banyak sekali orang sukses karena mereka memiliki keberuntungan. Saya merasa beruntung sebagai guru saya memiliki banyak kesalahan tapi saya memperbaikinya,” ujar Jack Ma, sambil menambahkan bahwa EQ lebih penting dibandingkan IQ.
“IQ saya lebih rendah dibandingkan teman-teman saya. Tapi EQ bisa membuat Anda mencari orang-orang yang bagus yang Anda bisa bekerja sama dengan mereka.”
“Jika Anda punya hati yang besar, maka Anda juga punya LQ, love quotient. Bila Anda peduli dengan orang lain, Anda akan bisa bekerja dengannya,” kata orang terkaya nomor dua di China itu.
Sebagai pengusaha, tantangan akan selalu ada dan menjadi semakin berat setiap harinya. Oleh karena itu, bagaimana cara seorang wirausahawan bertahan hidup adalah cara menuju kesuksesannya.
“Kesalahan adalah pelajaran bagi kita,” kata Jack Ma.
“Kita harus mengajarkan orang bagaimana menghadapi tantangan. Kita ajarkan pada orang-orang bahwa kegagalan dan kesalahan bukan untuk dihindari tapi bagaimana Anda hadapi dan melatih diri menghadapinya. Itulah kunci menjadi pengusaha.”