Kumbanews.com – Kabar soal adanya warga binaan di dalam tahanan yang masih bisa menjalankan bisnis narkoba bukanlah hal baru.
Bahkan kejadian tersebut berulang kali terjadi di Indonesia.
Seperti yang dilakukan salah satu warga binaan di Lapas kelas I Makassar. Sebut saja YI(inisial) diduga melakukan transaksi narkoba dari dalam jeruji besi. YI melakukan transaksi melalui alat komunikasi atau handphone.
Farid Mamma yang juga ketua Pukat Sulsel, mengaku hal tersebut bukan sekali ini saja terjadi. Bahkan sudah berulang kali warga binaan di lembaga pemasyarakatan ( Lapas ) kelas 1 Makassar, di dapati bebas menggunakan alat Komunikasi handphone untuk melakukan transaksi barang haram tersebut.
“Waktu itu, saat razia gabungan di Lapas kelas 1 Makassar, ditemukan handphone belum lama ini. Kasus Fery misalnya, melakukan ( penipuan ) dari dalam lapas dengan bermodalkan alat komunikasi handphone dan kasus YI melakukan transaksi narkoba, dari dalam lapas,”ucap Farid saat di wawancarai, selasa (09/01/2024).
Selain itu, Farid juga menduga ada pembiaran atau fasilitas penggunaan handphone prabayar, dari pegawai lapas kelas 1 Makassar ke warga binaan lembaga pemasyarakatan kelas 1 Makassar, untuk memudahkan mereka berkomunikasi dengan orang luar serta ada ketentuan kesepakatan angka-angka nominal rupiah pertarifnya, dengan durasi perdetik, permenit serta perjam dalam berkomunikasi. Bahkan, banyak laporan dugaan penggunaan alat komunikasi handphone dari dalam lapas oleh jaringan narkoba yang telah berstatus warga binaan.
” Kejadian itu dibiarkan begitu saja tanpa adanya tindakan dari Kalapas dan Kakanwil Kementerian Hukum dan HAM RI Sulawesi Selatan. Bahkan ada dugaan pegawai Lapas bermain untuk meraup keuntungan yang nanti dibagi bersama, hingga ada pembiaran semacam ini,”terangnya.
“Jika hal itu benar adanya, sangat fatal dan berbahaya. Karena meskipun mereka sudah berstatus tahanan akan tetapi, mereka masih bisa mengendalikan narkoba dari balik jeruji dengan menggunakan alat komunikasi handphone dengan orang luar dan bisa jadi, dan ini sangat berbahaya sekali,”ucap Farid menambahkan.
Sementara itu Kalapas kelas 1 Makassar Teguh Pamuji, saat dikonfirmasi terkait hal tersebut dirinya hanya menyampaikan, ” silahkan ke KPLP konfirmasinya, saya masih diluar bersama walikota Makassar, ” singkatnya melalui pesan whatsapp. (9/01/2024) siang.
Setelah dikonfirmasi ke KPLP kelas 1 Makassar, melalui pesan singkat whstsapp. Namun, tidak ada respon hingga berita ini di tayangkan.