Foto: REUTERS/Jonathan Ernst
Kumbanews.com – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan, bahwa pihaknya menginginkan para sekutunya untuk berinvestasi di negaranya, dalam hal ini investasi ‘harta karun langka’ yakni sumber daya mineral tanah jarang atau rare earth element.
Sejatinya, pernyataan Zelensky mengenai investasi mineral tanah jarang itu keluar pasca Presiden AS Donald Trump meminta mineral logam tanah jarang sebagai imbalan atas pemberian bantuan militer.
“Kami memiliki sumber daya mineral. Ini tidak berarti bahwa kami memberikannya kepada siapa pun, bahkan kepada mitra strategis,” kata Zelensky dalam postingannya di media sosial, mengutip AFP, Minggu (9/2/2025).
“Ini adalah tentang kemitraan. Masukkan uang Anda. Berinvestasi. Mari kembangkan ini bersama-sama dan hasilkan uang,” kata Zelensky.
Sebagaimana diketahui, bahwa Donald Trump sempat mengatakan, bahwa pada pekan ini, Amerika Serikat ingin membuat kesepakatan dengan Ukraina khususnya mengamankan mineral logam tanah jarang tersebut.
Mengutip wawancaranya dengan Reuters, Zelensky mengatakan bahwa kekayaan mineral Ukraina bernilai “triliunan dolar”, dengan mengutip cadangan titanium dan uranium, yang ia gambarkan sebagai yang terbesar di Eropa.
Ia mengatakan bahwa sangat penting bagi Ukraina untuk mempertahankan semuanya, lantaran sumber daya tersebut mewakili jaminan keamanan dan menambahkan bahwa ia juga tidak ingin sumber daya ini jatuh ke tangan Rusia.
Seruan Trump untuk sebuah kesepakatan yang melibatkan tanah jarang memicu kritik dari Kanselir Jerman Olaf Scholz pada hari Sabtu,
“Kami membantu (Ukraina) tanpa meminta imbalan. Ini seharusnya menjadi posisi semua orang,” katanya kepada grup media RND.
Presiden AS mengatakan pada hari Jumat bahwa ia “mungkin” akan bertemu dengan Zelensky minggu depan di sebuah lokasi di luar Ukraina.
Sumber: CNBCIndonesia