Presiden Amerika Serikat, Donald Trump/Net
Kumbanews.com – Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali melancarkan serangan verbal tajam terhadap Pemimpin Minoritas Senat Chuck Schumer setelah majelis tinggi Kongres memutuskan reses musim panas tanpa menyetujui puluhan calon pejabat penting yang diajukannya.
Dalam unggahan di platform Truth Social, Trump menuduh Partai Demokrat sengaja menghambat proses pencalonan dengan menuntut imbalan dana miliaran dolar.
“Senator Chuck Schumer yang cengeng menuntut lebih dari Satu Miliar Dolar untuk menyetujui sejumlah kecil calon kita yang sangat berkualitas, yang seharusnya saat ini membantu menjalankan Negara kita,” tulis Trump dengan nada marah, seperti dimuat Independent News pada Senin, 3 Agustus 2025.
Menurut Trump, tuntutan Demokrat terkait pemulihan dana bantuan luar negeri dan pendanaan National Institutes of Health adalah bentuk pemerasan politik. Ia bahkan melontarkan sumpah serapah langsung kepada Schumer.
“Tuntutan ini sangat keterlaluan dan belum pernah terjadi sebelumnya, dan akan memalukan Partai Republik jika diterima. Katakan pada Schumer untuk pergi ke neraka,” tegasnya.
Trump menuding Schumer berada di bawah tekanan besar dari kelompok progresif Demokrat sehingga memilih jalan konfrontatif.
Menanggapi serangan itu, Schumer menegaskan dirinya tidak akan tunduk pada intimidasi presiden.
Dalam unggahan di X (Twitter), ia menyebut deadlock yang terjadi sebagai bagian dari seni bertransaksi, sekaligus menyindir Trump dengan tulisan singkat.
“Rilis berkasnya, Donald,” merujuk pada kontroversi berkas Jeffrey Epstein.
Schumer menambahkan, kebuntuan ini justru membuktikan bahwa Demokrat mampu melawan tekanan.
“Donald Trump mencoba mengintimidasi kami, mengecoh kami, mengancam kami, mencaci-maki kami, tetapi dia tidak berhasil,” kata Schumer.
Di sisi lain, frustrasi atas lambatnya proses konfirmasi pejabat federal juga dirasakan kubu Republik. Pemimpin Mayoritas Senat John Thune menyerukan revisi aturan agar taktik mengulur waktu tidak lagi menghambat kinerja lembaga.
“Saya pikir enam bulan terakhir telah menunjukkan bahwa proses pencalonan ini telah rusak. Jadi saya berharap akan ada diskusi yang baik dan solid tentang hal itu,” ujar Thune.
Namun Schumer menilai revisi aturan akan menjadi kesalahan besar dan mengingatkan bahwa kualitas calon yang diajukan Trump sendiri kerap menimbulkan kontroversi.
“Kami belum pernah melihat calon yang cacat, berkompromi, dan tidak memenuhi syarat seperti saat ini,” katanya.
Meski penuh drama, Senat tetap meloloskan beberapa sosok dekat Trump untuk jabatan penting, termasuk mantan pembawa acara Fox News Jeanine Pirro sebagai Jaksa Agung Washington D.C., serta mantan pengacara presiden Emile Bove ke kursi pengadilan banding federal.
Sejumlah nama kontroversial lain seperti Pete Hegseth dan Robert F. Kennedy Jr. juga sudah lebih dulu mengantongi restu Senat.
Pertarungan Trump dan Schumer diperkirakan akan terus berlanjut ketika Kongres kembali bersidang pada September, dengan perdebatan mengenai reformasi aturan Senat dan nasib ratusan nominasi yang masih tertahan.
Sumber: RMOL