Kumbanews.com- Laki-laki tamatan STM bangunan ini tengah menjadi perbincangan hangat di Blitar. Ia baru saja memenangkan Pilkades.
Namanya Mujiadi. Usianya 50 tahun, namun warga Dusun Krajan RT 12 RW 3 Desa Pagerwojo Kecamatan Kesamben tampak masih bugar. Ia biasa disapa Muji.
Profesinya sehari- harinya adalah tukanggali kubur. Hebatnya ia mampu mengalahkan tiga kandidat bertitel sarjana dalam Pilkades serentak.
Dari cara berpakaian dan menyusun kalimat, benar-benar terlihat lelaki ini seorang petani desa yang utun (lugu) dan sederhana.
Namun, tak disangka ia mendapatkan 1.284 suara dari sekitar 6.000 daftar pemilih di desanya. Unggul 82 suara dari raihan incumbent yang maju lagi sebagai calon Kades Pagerwojo, Kecamatan Kesamben.
“Saya ndak ada persiapan apa-apa. Begitu didaftarkan, ya tetap macul sawah atau macul makam tiap hari. Gak pakai acara ngumpul-ngumpul seperti calon lainnya,” ungkap Muji, Sabtu (14/12).
Dia mengaku tidak punya kemampuan birokrasi sama sekali. Wargalah yang mendorongnya, bahkan mendaftarkannya menjadi pemimpin di desa mereka.
“Setiap ketemu warga saat menggali kubur, mereka selalu bilang, wes Pak Ji sampean ae sing dadi kades (sudah Pak Ji, bapak saja yang jadi kades),” ucapnya membuka cerita.
Selainharus bekerja keras, Muji memang kurang nyaman ‘ngumpul-ngumpul’ karena dia tidak pernah memakai bahasa Indonesia saat berbincang dalam keseharian, ia hanya menggunakan bahasa Jawa, dan ia adalah tipikal grogian.
KemenanganMuji menjadi ukiran sejarah demokrasi di Desa Pagerwojo. Karena sebuah kemenangan yang murni dari aspirasi warga yang menghendaki pemimpin yang bersih dan jujur.
Lawan-lawan Muji di pemilihan itu berat. Selain semua jago orasi dengan titel sarjana, para kandidat tak segan membagi uang untuk menggalang dukungan. (Rm)