Kumbanews.com – Pilpres 2019 meninggalkan luka bagi para pendukung Prabowo Subianto. Salah satunya adalah Sugi Nur Raharja alias Gus Nur.
Gus Nur adalah salah satu pendukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2019. Namun keputusan Prabowo menjadi menteri di kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin membuat dirinya kecewa.
Bagi Gus Nur keputusan Prabowo bergabung ke kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin adalah sebuah pengkhianatan.
Hal ini diungkapkan Gus Nur saat berbincang dengan Ustaz Fahim dan Ustaz Hutri di Youtube GUS NUR 13 Official.
Saat dialog, Gus Nur menyinggung usaha milik Ustaz Fahim yang bangkrut gara-gara mendukung Prabowo di pilpres 2019.
“Saya denger itu sempat tutup. Dalam tanda petik sempat bangkrut karena mendukung Prabowo ya,” ujar Gus Nur.
“Oh iya,” kata Ustaz Fahim sambil tertawa kecil.
Gus Nur lalu mengingatkan Prabowo mengenai pengorbanan pendukungnya saat pilpres 2019.
“Jadi ini biar Prabowo liat. Jarang ada sejarah mencatat rakyat mau korban uang, tenaga, pikiran untuk pilpres. Itu jarang. Kecuali yang kemarin itu (pilpres 2019),” kata Gus Nur.
Gus Nur mengingatkan Prabowo bahwa pendukungnya saat itu tidak dibayar tapi malah mengeluarkan uang, tenaga dan pikiran untuk kemenangan Prabowo.
Bahkan kata Gus Nur, saking ingin Prabowo menang, para ustaz sampai menelantarkan santri dan keluarganya.
“Jadi Prabowo rakyat Indonesia mendukung anda bukan dibayar tapi keluar uang. tenaga, pikiran, waktu, santri, keluarga terlantar demi anda Prabowo. Terima kasih atas pengkhianatannya,” ucap Gus Nur.
Gus Nur menceritakan pernah suatu waktu dihubungi orang Prabowo saat mengisi kajian di Padang, Sumatera Barat.
Pihak Prabowo meminta Gus Nur untuk datang ke Jakarta karena ada pertemuan para ulama pendukung Prabowo.
Demi mengikuti pertemuan itu, Gus Nur mengaku sampai membatalkan satu acara kajian di Padang. Pihaknya pun sampai mengeluarkan uang sendiri untuk membeli tiket pesawat ke Jakarta.
“Beli tiket sendiri pesawat Garuda Bisnis. Itu untuk Prabowo. Beli sendiri bro,” kata dia.
Ustaz Fahim menceritakan sampai kehabisan uang demi memenangkan Prabowo. Saat itu Ustaz Fahim mengikuti pertemuan di Bandung dan Yogyakarta.
Di tengah perjalanan, ia kehabisan ongkos. Ustaz Fahim menelepon karyawannya meminta dikirimi uang untuk bisa menghadiri acara Prabowo.
“Dikirim Rp 500 ribu. Habis itu selesai. Tutup semua toko semuanya,” kata Ustaz Fahim.
Menurut Gus Nur cerita tentang pengorbanan terhadap Prabowo hanyalah pernak-pernik.
“Kita ini bukan mata duitan. Kita ini berjalan lilahitaala sampai detik ini taz ya,” ujar Gus Nur.
“Mungkin ada pembahasan yang lain saja. Kayanya ini menggores luka,” timpal Ustaz Fahim.[*]
suara