Kumbanews.com – Aksi seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tengah, Susilawati, yang tengah menggaruk pinggiran aspal menyulut perhatian publik. Foto dan videonya viral di sosial media dan mendapat beragam reaksi.
Susilawati saat itu tengah inspeksi mendadak (sidak) pengerjaan jalan di Desa Kekuyang, Kecamatan Ketol, Aceh Tengah. Aksinya itu kemudian direkam dan diunggah ke akun Facebooknya.
Dalam video itu Susilawati terlihat berjongkok di pinggir jalan. Tangan kanannya kemudian menggaruk aspal yang tampak masih lembek dan hancur seketika saat diremas.
Seraya menggaruk aspal Susilawati terlihat geram dan emosi sambil berceloteh dengan dialek bahasa Gayo. Susilawati mengaku, Sidak itu dilakukannya pada Rabu (13/11) atas dasar laporan masyarakat yang menilai proses pengerjaan dasar dari pembuatan aspal tersebut tidak layak atau kualitasnya kurang bagus.
“Pada waktu saat sidak posisinya itu pekerjaan latasir (lapis tipis aspal pasir), pengerjaan belum siap sebenarnya, masih tahap awal. Namun dari tahap pertama itu sudah banyak kekurangan kita temui di lapangan,” katanya saat dikonfirmasi, Senin (18/11).
Susilawati mengungkapkan sidak yang dilakukannya berdasarkan laporan warga serta lokasi pengerjaan aspal tersebut adalah wilayah dapil dan kampung halamannya.
“Saya tidak ingin terjadi kerusakan di kemudian hari, jadi harus tindak terus dari awal agar semua kontraktor yang lain tidak akan nakal seperti itu,” ungkapnya.
Ketika video yang diunggah Susilawati ke akun facebooknya, usia pengerjaan aspal itu baru lima hari. Pada waktu itu dia melihat dalam proses pengerjaanya ada indikasi mengurangi aspalnya sehingga tidak lengket.
Namun demikian selang sehari setelah video itu viral para pekerja langsung memperbaiki dan menambahkan aspalnya. Sebab permintaan Susilawati aspalnya kurang dan dimohon untuk ditindaklanjuti oleh pihak terkait.
“Setelah video saya viral besoknya langsung mereka perbaiki, pekerjaan itu kalau dikatakan belum kering atau selesai. Apakah latasir yang sudah didiamkan selama lima hari bisa saya korek seperti tepung? Jadi dari postingan itu saya pikir semua pihak bisa melihat itu aspal yang mereka kurangi,” ungkapnya.
Susilawati mengatakan pembuatan aspal jalan di Desa Kekuyang, Kecamatan Ketol, itu merupakan jalan lintas antar kecamatan. Proses pembuatannya menghabiskan anggaran sebesar Rp 606 juta.
“Saya tidak ingin ada kontraktor yang nakal, kami butuh kualitas hasil baik. Saya tidak ingin siapa pun kontraktor bermain-main datang ke wilayah saya,” sebutnya.
Usai temuan itu Susilawati yang merupakan polisi PKS yang juga anggota komisi C DPRK Aceh Tengah, pada Jumat (15/11), langsung memanggil dinas terkait dan rekanan dalam pengerjaan aspal tersebut. Susilawati meminta penjelasan atas temuannya tersebut. Dalam pertemuan itu disepakati untuk diperbaiki kembali titik yang dianggap tidak memenuhi kualitas.
“Ini bagian dari tugas legislatif dan dinas terkait agar meningkatkan pengawasan untuk kegiatan-kegiatan lainnya. Sehingga jika ada kekurangan bisa lebih awal kita ketahui dan mudah untuk memperbaikinya,” ungkapnya.
“Saat ini kondisi jalan sudah diperbaiki dengan baik dan sudah sesuai dengan harapan masyarakat,” tambahnya. [kp]