Viral dan Ekstrem: Influencer AS Oles Darah Haid ke Wajah Demi Kulit Glowing

Ilustrasi perempuan memakai masker.

Kumbanews.com – Fenomena kecantikan ekstrem kembali mencuat di Amerika Serikat. Sejumlah beauty influencer tengah mempopulerkan tren kontroversial “menstrual masking”, yaitu mengoleskan darah haid ke wajah demi klaim kulit lebih glowing dan cepat beregenerasi.

Para pendukungnya percaya darah menstruasi mengandung sel punca, sitokin, hingga protein yang disebut mampu memperbaiki jaringan kulit. Bahkan, penelitian FASEB menunjukkan plasma darah dapat mempercepat penyembuhan luka hingga 24 jam, jauh lebih cepat dari darah biasa yang hanya sekitar 40 persen.

Daya tarik tren ini semakin besar karena narasi “healing” dan “natural care” yang ramai di TikTok. Tidak ada aturan baku, influencer hanya mengoleskan darah mereka sendiri ke wajah selama beberapa menit sebelum dibilas.

Namun para ahli menegaskan, tren ini jauh dari aman. Tidak seperti PRP (platelet-rich plasma) atau “vampire facial” yang dilakukan tenaga medis dengan prosedur steril, darah haid mengandung bakteri dan jamur yang berpotensi memicu infeksi berat. Salah satu bakteri yang paling umum ditemukan adalah Staphylococcus aureus, pemicu infeksi kulit jika masuk melalui pori-pori terbuka.

Selain itu, risiko penularan infeksi menular seksual juga menjadi perhatian besar jika darah tersebut digunakan tanpa kontrol medis.

Dokter kulit menegaskan, tidak ada bukti ilmiah bahwa mengoleskan darah haid langsung ke wajah memberikan manfaat kecantikan apa pun. Sebaliknya, tren viral ini disebut hanya berisiko merusak kesehatan kulit dan memicu infeksi lain yang lebih serius.

Produk perawatan kulit yang aman, kata para ahli, tetap berasal dari bahan teruji dan higienis, bukan dari cairan tubuh yang tidak steril. (***)

Pos terkait