Wabup Suhartina Minta Pencocokan Data Kemiskinan di Maros Ditangani Serius

  • Whatsapp

Wakil Bupati Maros Suhartina Bohari saat memberikan sambutan (Foto : istimewa)

Kumbanews.com – Wakil Bupati (Wabup) Maros Suhartina Bohari membuka pelaksanaan “Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Pemutakhiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial Berbasis Satelit Penginderaan Jauh dan Kegiatan Pengelolaan Data Fakir Miskin Cakupan Daerah Pada Dinas Sosial Kabupaten Maros Tahun Anggaran 2023”, Selasa (24/01/2022), di Ruang Pola Kantor Bupati Maros, Kecamatan Turikale.

Bacaan Lainnya

Dalam Kesempatan ini, Suhartina Bohari dalam sambutannya membeberkan laporan data kemiskinan di Kabupaten Maros yang masih tumpang tindih antara di desa dan di kabupaten (beda data). Pihaknya pun meminta agar persoalan ini betul-betul ditangani serius secara bersama-sama.

“Persoalan orang miskin ini persoalan kita bersama, ini perlu apresiasi yang tinggi dari kita para pengambil kebijakan, baik di desa, lurah dan kecamatan,” sebutnya.

Lebih lanjut, terkait tumpang tindih laporan data kemiskinan itu, Hati sapaan akrab Suhartina Bohari menjelaskan bahwa hal tersebut akan terulang terus-menerus jika tidak ditangani dengan serius.

“Kehadiranta’ semua hari ini bukan sesuatu hal untuk menggugurkan kewajibanta’ saja, tapi perlu penekanan kembali mengenai pencocokan data. Kalau kita betul-betul mau berkomitmen menyelesaikan persoalan pencocokan data, ayo kita fokus hari ini. Hadirkan orang yang mengerti persoalan data kemiskinan di tempat ta’, insya allah ini akan menjadi kegiatan yang tidak sia-sia,”jelasnya.

Selain itu, Wakil Bupati Perempuan pertama Maros itu juga menyinggung soal bantuan dari pusat.

Kegiatan sosialisasi dihadiri Kepala Desa, Lurah hingga Camat
“Kalau kita menerima bantuan dari pusat, terus tidak sesuai dengan siapa yang harus menerima di desa ta’, yang menjadi persoalan kan pak Bupati lagi, pak Kadis Sosial lagi, dan ini terulang terus. Makanya pak Bupati memberi pemikiran coba kita perbaiki data. Dari Kabupaten kita akan berusaha bagaimana caranya data ini sudah bisa sama dengan data yang ada di tempat ta’ atau di desa ta’, urainya.

Salah satu persoalan yang juga terjadi saat ini kata mantan anggota DPRD Maros itu, adalah adanya warga yang sudah masuk kategori mampu tapi masih masuk dalam daftar penerima bantuan orang miskin dan orang yang sudah meninggal tapi namanya masih tercatat sebagai penerima bantuan.

“Biar tidak miskin tapi karena orangnya pak Desa, masuk juga jadi orang miskin. Ini yang perlu sedikit kita menekan ego. Masa sih warga ta’, tim sukses ta’ mau dibilang orang miskin? berarti kalau tim sukses ta’ orang miskin, pak Desanya juga orang miskin juga? Jadi legowoki’ mengeluarkan data, kalau sudah mampumi ya ikhlaskanmi keluar dari daftar penerima bantuan sosial, kasi kesempatan mereka yang betul-betul tidak mampu,” bebernya.

“Ada juga penerima yang sudah meninggal, tapi namanya masih tercatat, masa itu bantuan mau dibawa ke kuburannya. Padahal disisi lain ada kodong tetangganya yang membutuhkan bantuan itu. Jadi mari kita betul-betul berkomitmen dan starting poin kita adalah bagiamana mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Maros,” tutupnya. (**)

Pos terkait