Kumbanews.com – Puluhan warga perumahan Royal Sentraland menggelar aksi demo menolak kenaikan tarif air bersih yang rencananya akan diberlakukan pihak manajemen perumahan di depan kantor pemasaran Royal Sentraland, Dusun Pammanjengang, Desa Moncongloe, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros, Minggu (12/09/2021).
Puluhan warga ini mendatangi kantor pemasaran Royal Sentraland sambil memasang spanduk bertuliskan “Warga Tolak Kenaikan Tarif Air”.
Awalnya kedatangan warga ini akan menemui pihak manager untuk membicarakan solusi kenaikan tarif air bersih yang rencananya akan dinaikkan, namun manager perumahan tersebut tidak berada di tempat.
Salah satu perwakilan warga, Boby Maulana mengatakan, warga menuntut tarif kenaikan air standar PDAM yang sebelumnya dibayar 5.200 per kubik dan akan dinaikkan 9.600 per kubik, ini sangat membebani warga karena kenaikannya hampir 4.000 lebih.
“Warga sangat terbebani jika tarif ini diberlakukan. Alasan pihak manajemen yang rencananya akan menaikkan tarif air menurutnya sudah harga publikasi dari PDAM karena harga PDAM ke pihak perumahan itu harga industri”, sebut Boby.
Sementara, sambung Boby pemakaian warga itu tarif rumah tangga, bukan industri. Boby pun meminta pihak manajemen untuk memasang meteran ke rumah warga langsung dari PDAM.
Kalaupun pihak manajemen tidak mampu memasang meteran langsung ke warga, kata Boby, pihak manajemen mengaktifkan kembali water treatment plant (WTP), karena itu bisa memfilter air bersih standar PDAM untuk warga.
Beruntung, warga yang nyaris membakar ban bekas tidak terjadi setelah Bhabinkamtibmas dan Babinsa setempat menenangkan warga tersebut.
Warga pun membubarkan diri setelah dilakukan negosiasi antara perwakilan warga dan Babinsa serta Binmas yang sepakat untuk tetap memasang spanduk penolakan tarif air hingga ada solusi dari pihak perumahan.(*)