Kumbanews.com – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui bahwa dirinya, hingga pertengahan Mei 2020 ini belum meyakini ada tren penurunan kasus positif corona atau covid-19 di Ibu Kota.
Menurut Anies yang juga mantan Mendikbud ini, merujuk ke kalkulasi, serta kurva perkembangan kasus, belum ada tanda-tanda wabah corona mereda di wilayahnya.
“Intinya, saya tidak yakin apakah kurvanya saat ini sudah lurus (terjadi penurunan kasus),” ujar Anies dalam wawancara dengan media asing, dikutip dari YouTube Pemprov DKI pada Senin, 11 Mei 2020.
Anies menyampaikan, salah satu data yang menjadi unsur yang dikalkulasi adalah terus terjadinya peningkatan jumlah pemakaman di Jakarta sejak corona mulai mewabah pada Maret.
Pada Maret, kata Anies, tercatat ada sekitar 4.300 pemakaman yang dilakukan dengan protokol corona, lalu 4.590 pemakaman yang dilakukan dengan protokol serupa pada April.
“Kalkulasi kasus nyata corona itu salah satunya dilakukan dengan melihat data pemakaman. Dan seperti yang kita ketahui, jumlah pemakaman di Jakarta pada Maret dan April itu begitu tinggi,” ujar Anies.
Anies juga mengemukakan, ia, lalu mengkalikan jumlah pemakaman itu dengan rentang persentase tingkat kematian akibat corona. Jumlah kasus corona di Jakarta diperkirakan berada di kisaran delapan ribu hingga 18 ribu merujuk kepada prediksi tingkat fatalitas lima hingga sepuluh persen.
“Kita masih harus menunggu beberapa pekan lagi untuk bisa menentukan apakah ada penurunan tren, atau apakah kasusnya malah terus meningkat,” ujar Anies. []