Kumbanews.com – Warga Bontojai, Kapasa Raya, kota Makassar mengeluhkan keberadaan pipa diduga milik PDAM yang tertanam di bawah kolong jembatan.
Pasalnya, keberadaan pipa tersebut mengakibatkan pendangkalan yang menghambat jalannya aliran air saat musim hujan tiba. Dampaknya, rumah wargapun kebanjiran akibat genangan air tersebut.
Belum lagi, limbah berupa cor yang diduga milik PT Makassar Indah ikut memberi andil tersumbatnya aliran air, karena tertampung di bawah kolong jembatan dan membeku.
Akbar, salah satu warga Kapasa Raya menyesalkan keberadaan pipa tersebut. Ia mengaku, dengan adanya pipa yang terpasang di bawah kolong jembatan mengakibatkan aliran air jadi tersumbat.
“Iye pak, tiap tahun kita kebanjiran disini. Setiap datang musim penghujan, warga pasti kebanjiran. Ini akibat dari dangkalnya alur air di bawah jembatan,” bebernya, Rabu (30/10,2019).
Dirinya menambahkan, selain pipa yang tertanam, warga juga mengeluhkan limbah cor buangan dari perusahaan. Seharusnya limbah cor itu tidak dibuang di saluran air (got).
“Limbah perusahaan ini perlu dipertanyakan, kenapa sampai dibuang di got,” jelasnya.
Akbar berharap kepada pemerintah setempat serta instansi dan perusahaan terkait agar ada solusi yang bisa ditempuh supaya warga tidak tergenangi rumahnya.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua RT Jummi mengaku, sudah seringkali mengingatkan pihak pengelola PT Makassar Indah agar limbah dan sampahnya tidak dibuang ke got, namun tidak dihiraukan.
“Setiap kali saya lewat didepan Makassar Indah pasti saya tegur. Baik itu karyawannya maupun security, kalau sampah dan limbahnya jangan dibuang sembarangan,” ungkapnya.
Informasi yang dihimpun, pembuangan limbah PT Makassar Indah memang sudah full, sehingga limbahnya dibuang kedalam gudangnya sendiri, sebagian terbuang kesaluran air.
“Memang pembuangan limbahnya sudah full dan tidak ada lagi pembuangannya yang lain pak, jadi limbah yang ada, kadang dibuang bagian kedalam saja, yang lainnya terbuang kesaluran air,” jelas salah satu karyawan yang tak mau disebutkan identitasnya.
Tak hanya itu, saat awak media konfirmasi lewat telepon seluler ke salah satu karyawan PT Makassar Te’ne yang berada di Industri Parangloe Indah membenarkan, bahwa pipa tersebut memang milik PDAM.
“Memang pipa yang terpasang di bawah kolong jembatan itu milik PDAM dan jalur khusus suplay air khusus PT Makassar Te’ne,” katanya.
Sementara Lurah Bira, Kasim mengatakan, dirinya telah menolak menandatangani perpanjangan izin usaha PT Makassar Indah bulan lalu, kecuali, limbah cor yang ada menumpuk di saluran air sudah betul-betul dibersihkan,” sebutnya. (*)
A. Akbar