Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV, Raden Muhammad Fauwaz Diradja/Istimewa
Kumbanews.com – Konten kreator Willie Salim dijadwalkan untuk datang kembali ke Palembang setelah Lebaran. Kali ini bukan untuk membuat konten baru, tapi untuk menjalani tradisi tepung tawar di Kesultanan Palembang Darussalam.
Kedatangan Willie juga bertujuan untuk meminta maaf kepada warga Palembang atas kegaduhan yang ditimbulkan oleh kontennya tentang rendang yang sempat viral.
Kabar ini dikonfirmasi langsung Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Raden Muhammad Fauwas Diradja.
Menurut SMB IV, pada Rabu 26 Maret 20225 pukul 22.30 WIB, ia menerima telepon dari Ustaz Deri Sulaiman yang menyampaikan bahwa Willie Salim ingin meminta maaf.
“Jadi kita ditelepon oleh Ustaz Deri Sulaiman. Ustaz Deri mengatakan bahwa Willie Salim meminta bantuannya untuk menghubungi saya guna menyampaikan permohonan maaf. Saya juga sempat berbicara langsung dengan Willie Salim melalui video WhatsApp,” ujar SMB IV, diwartakan RMOLSumsel, Jumat 28 Maret 2025.
“Dalam telepon itu, Willie Salim meminta maaf dan bersedia datang ke Palembang setelah Lebaran. Ia ingin meminta maaf dengan tulus kepada warga Palembang serta menjalani tradisi adat yang berlaku,” sambungnya.
Lebih lanjut, SMB IV menambahkan bahwa dalam perbincangan tersebut ia juga memberikan nasihat kepada Willie Salim terkait kontennya yang dianggap mencemarkan nama baik Palembang. Sultan meyakini bahwa video masak rendang yang dibuat di Benteng Kuto Besak (BKB) itu telah disetting oleh tim kreatif Willie Salim.
“Saya tidak terlalu banyak bertanya kepadanya apakah video itu benar-benar disetting atau tidak. Tapi dari wajahnya yang pucat dan mata berkaca-kaca, terlihat bahwa ia sangat takut dan menyesali perbuatannya. Saya yakin video itu disetting oleh timnya,” tegas SMB IV.
Sebagai bentuk penyelesaian adat, Kesultanan Palembang akan menggelar prosesi tradisi Tepung Tawar bagi Willie Salim. Tradisi ini merupakan bagian dari adat Palembang yang telah tertulis dalam kitab Undang-undang Simbur Cahaya.
“Palembang memiliki cara yang elegan dalam memaafkan seseorang. Kami juga memiliki tradisi unik untuk menyelesaikan permasalahan seperti ini, dan ini adalah bagian dari budaya kami yang sudah lama ada,” tandas Sultan.
Sumber: RMOL