Kumbanews.com – Puluhan ribu massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Bergerak ( ARB) siang ini Senin ( 30/9) memadati Jalan gejayan, Yogyakarta. Mereka berasal dari komponen mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta, seperti UMY, UGM, UIN Sunan Kalijaga, kemudian komponen pelajar dari DIY dan Klaten, Jawa Tengah, serta elemen organisasi maswyakarat, buruh serta petani.
Bukan hanya itu, bahkan terlihay sejumlah dosen perguruan tinggi ternama di Yogyakarta juga turun ke jalan, ikut long march dan meneriakkan yel-yel tuntaskan reformasi.
Sementara, dalam pernyataannya Aliansi Rakyat Bergerak (yang disepakati forum) meminta pemerintah menghentikan segala bentuk represi dan kriminalisasi terhadap gerakan rakyat, tarik seluruh komponen militer dari Papua, usut tuntas pelanggaran HAM, buka ruang demokrasi seluas-luasnya di Papua.
ARB juga mendesak pemerintah pusat untuk segera menanggulangi bencana dan menyelamatkan korban, tangkap dan adili pengusaha dan korporasi pembakar hutan, serta cabut HGU dan hentikan pemberian izin baru bagi perusahaan besar perkebunan.
“Kami mendesak Presiden Jokowi untuk menerbitkan Perppu terkait Undang-Undang KPK, kemudian mendesak Presiden Jokowi untuk menerbitkan Perppu terkait Undang-Undang Sistem Budidaya Pertanian Berkelanjutan,” jelas Nailendra, Juru Bicara ARB.
Selain itu, aksi puluhan ribu massa aliansi rakyat ini juga mendesak pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual. Kemudian merevisi pasal-pasal yang dianggap bermasalah dalam RKUHP dan meninjau ulang pasal-pasal tersebut dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat sipil
“Kami menolak RUU Pertanahan, RUU Ketenagakerjaan, RUU Keamanan dan Ketahanan Siber, dan RUU Minerba. Tuntaskan pelanggaran HAM dan HAM berat serta adili penjahat HAM,” papar Nailendra. [ns]