3.165 Santri Meriahkan Hari Santri Nasional di Luwu Utara

Kumbanews.com – Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Luwu Utara begitu meriah dan semarak. Klaim semarak dibuktikan dengan membludaknya peserta peringatan HSN, yakni sebanyak 3.165 peserta yang terdiri dari utusan Pondok Pesantren dan Madrasah se-Luwu Utara yang mengikuti dua kegiatan utama, Kirab dan Tabligh Akbar. Hal ini diungkap Ketua Panitia Peringatan HSN, Amiruddin, Senin 22 Oktober 2018, di Masamba, usai pelaksanaan Tabligh Akbar yang dipandu Dr. H. Muh. Zuhri Abu Nawas, LC., MA., Alumnus Al Azhar Mesir.

Bacaan Lainnya

“Alhamdulillah, peringatan Hari Santri Nasional kali ini sangat meriah. Hal ini bisa kita lihat dari ribuan santri yang ikut berpartisipasi di dua kegiatan, yaitu kirab dan tabligh akbar,” ujar Amiruddin. Menurut Amir, tujuan dilaksanakannya Peringatan HSN adalah untuk mengenang perjuangan para santri dalam mempertahankan kemerdekaan serta momentum mempertegas peran santri sebagai pionir perdamaian. “Semua ini untuk lebih memperkokoh lagi rasa cinta tanah air. Bukan hanya dari kalangan santri, tetapi seluruh rakyat Indonesia,” ucapnya.

Sebelumnya, Asisten I Pemda Lutra, Andi Sarappi, dalam sambutan Bupati yang ia bacakan saat acara Tabligh Akbar, mengatakan, bahwa pelaksanaan Peringatan Hari Santri Nasional di Luwu Utara adalah momentum penjabaran dari visi Pemerintah Daerah, yakni mewujudkan Luwu Utara sebagai daerah yang religius. “Penetapan Hari Santri Nasional adalah untuk kepentingan kita bersama, bukan kepentingan kelompok tertentu. Di mana ulama dan para santri saat itu, juga ikut bergerak mengusir penjajah melalui resolusi jihad-nya,” jelas Sarappi.

HSN, kata Sarappi, bukan sekadar memberikan dukungan terhadap kelompok santri, melainkan penghormatan negara terhadap sejarahnya sendiri. “Bung Karno pernah mengatakan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya sendiri,” terang Sarappi. Sebelumnya, Wakil Bupati Thahar Rum melepas ribuan peserta kirab atau pawai di depan Rujab Bupati. “Santri adalah warisan negara yang patut kita jaga bersama. Untuk itu, menjadi penting santri meningkatkan kualitas pendidikannya,” harap Thahar.

Pos terkait