Ilustrasi
Kumbanews.com – Sebagai salah satu Perguruan Tinggi Kementerian Lain (PTKL), PIP Makassar memiliki peran khusus dalam mencetak lulusan yang tidak hanya mampu memenuhi standar nasional, tetapi juga bersertifikasi internasional (Standards of Training, Certification and Watchkeeping atau STCW) yang diakui oleh International Maritime Organization (IMO).
Di sinilah posisi strategis PIP Makassar, yang tidak sekadar mengikuti arus utama pendidikan tinggi nasional, namun juga berkontribusi nyata pada dunia industri global.
Posisi Strategis Berbasis Regulasi Kuat Landasan hukum yang kuat menjadi dasar keunggulan posisi PIP Makassar.
Regulasi nasional seperti Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi serta Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Perguruan Tinggi oleh Kementerian Lain memberikan legitimasi jelas dan kuat atas keberadaan institusi ini. Regulasi tersebut menegaskan bahwa kementerian teknis memiliki kewenangan penuh menyelenggarakan pendidikan tinggi dengan standar mutu yang diakui secara nasional dan internasional.
Dengan begitu banyak dari orang tua yang ingin anaknya bisa kuliah di PIP Makassar. Alasannya karena PIP Makassar merupakan sekolah pelayaran terbaik di kawasan timur Indonesia (KTI).
Salah satunya Rahmi, seorang ibu rumah tangga yang ingin sekali anaknya bisa kuliah di PIP Makassar.
” PIP Makassar, sudah banyak melahirkan alumni yang berkualitas. Dan mampu bersaing di tingkat nasional dan regional. Saya kira ini yang membuat para orang tua ingin sekali anaknya bisa kuliah di PIP,” harap Rahmi kepada kumbanews, Selasa (08/07/2025).
Selain itu kata Rahmi, PIP Makassar memiliki koneksi kerja yang luas, sehingga banyak calon mahasiswa yang memilih masuk PIP Makassar.
” Saya melihat alumni PIP Makassar bisa kerja ke luar negeri. Dengan begitu PIP mampu membuktikan memiliki kualitas dan unggul di bidangnya,” ucap Rahmi menambahkan.
Tak heran kata Rahmi, PIP semakin banyak diminati masyarakat, karena memiliki kompetensi internasional.
“Mereka punya kompetensi internasional. Sehingga tidak diragukan lagi,” demikian Rahmi.
Editor: M. Yusuf
