Kumbanews.com – Seorang warga bernama Ocang (70) di Kampung Cipetir RT 08 RW 03, Desa Cidadap, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi, ditemukan tewas usai berduel dengan ular king cobra sepanjang empat meter di dalam rumahnya, Minggu (5/10/2025) sore.
Meski berhasil membunuh ular mematikan itu, korban meninggal dunia akibat racun ular yang telah menjalar di tubuhnya saat berusaha mencari pertolongan.
Camat Cidadap, Azwar Fauzi, membenarkan insiden tersebut. “Kami sangat prihatin atas musibah yang menimpa almarhum Bapak Ocang. Korban ditemukan meninggal dunia pada Senin (6/10) sekitar pukul 06.15 WIB oleh seorang penyadap karet,” ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (6/10/2025).
Menurut hasil pemeriksaan awal, ular berbisa berukuran besar itu diduga masuk melalui dapur rumah korban dan secara agresif menyerang hingga mematuk kaki kanan Ocang.
Meskipun telah berusia lanjut, Ocang tidak tinggal diam. Berdasarkan jejak di lokasi, korban melawan menggunakan sebilah parang dan tongkat kayu.
“Dari jejak yang kami temukan, diduga kuat korban berupaya mempertahankan diri dengan senjata yang ia miliki,” jelas warga setempat, Ade Pici.
Perlawanan sengit itu akhirnya berbuah kemenangan. King cobra ditemukan tewas dalam kondisi kepalanya tertancap tongkat kayu milik korban. Namun, keberanian Ocang harus dibayar mahal. Bisa ular sudah lebih dulu menyebar di tubuhnya.
Dalam kondisi lemah dan kesakitan, korban berusaha mencari pertolongan dengan berjalan kaki menuju rumah tetangga. Namun karena lokasi rumahnya terpencil dan jauh dari permukiman, Ocang akhirnya tersungkur di jalan setapak dan meninggal dunia seorang diri.
“Diduga korban tidak kuat lagi menahan bisa ular di tengah perjalanan,” tambah Ade.
Pihak Polsek Cidadap, Puskesmas Cidadap, dan Pemerintah Kecamatan telah melakukan olah tempat kejadian perkara serta pemeriksaan jenazah. Pemerintah desa juga berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Sukabumi untuk penanganan lanjutan dan dukungan bagi keluarga korban.
Camat Azwar Fauzi mengimbau warga di kawasan terpencil agar lebih waspada terhadap hewan berbisa, terutama di musim peralihan.
“Kami turut berduka dan berharap almarhum Husnul Khotimah,” tutupnya. (**)