Sony ‘Kepincut’ Demam Labubu: Boneka Viral Siap Lompat ke Layar Lebar, Potensi Franchise Raksasa Mengintai

Dari blind-box yang bikin heboh kolektor hingga jadi ikon fashion selebriti, kini Labubu resmi masuk radar Hollywood. Sony bersiap garap filmnya siap-siap dunia makin tergila-gila. (Ilustrasi Labubu)

Kumbanews.com – Demam Labubu kini menembus Hollywood. Sony Pictures resmi mengembangkan film dari boneka viral berbulu dengan gigi khas itu, yang selama ini diburu kolektor di seluruh dunia. Perjanjian baru diteken pekan ini, menandai langkah awal karakter populer asal Tiongkok tersebut menuju layar lebar.

Keputusan Sony bukan tanpa alasan. Lapak ekonomi di balik Labubu terbukti gurih. Lini The Monsters produksi Pop Mart menyumbang pendapatan setara $670 juta hanya dalam paruh pertama 2025, hampir 35 persen dari total pemasukan. Tahun 2024, angka penjualan seri ini juga tembus $430 juta. Hollywood melihat peluang franchise baru yang menjanjikan.

Bacaan Lainnya

Proyek film Labubu masih berada pada tahap paling awal. Belum ada produser, sutradara, ataupun keputusan format apakah film live-action atau animasi karena pengembangan baru dimulai. Namun Sony dan divisi animasi yang menggarap KPop Demon Hunters disebut siap memegang kendali kreatif.

Karakter Labubu pertama kali diciptakan ilustrator Hong Kong, Kasing Lung, pada 2015. Mengambil inspirasi dari folklore Nordik, Labubu hadir sebagai makhluk imut-seram dalam dunia The Monsters bersama karakter lain seperti Mokoko, Spooky, Pato dan Zimomo. Popularitasnya melejit setelah Pop Mart mengadopsi dan memasarkan versi blind-box pada 2019.

Sistem blind-box membuat kolektor semakin tergila-gila. Pembeli tidak tahu karakter apa yang mereka dapatkan sampai kotaknya dibuka. Strategi ini memprovokasi pasar sekunder hingga beberapa figur langka dihargai ratusan juta rupiah, bahkan enam digit dolar di Amerika.

Pamornya makin tak terbendung setelah dipakai selebriti dunia. Lisa Blackpink, Kim Kardashian, Rihanna hingga David Beckham pernah memamerkan Labubu sebagai aksesori fashion, membuatnya naik kelas menjadi ikon lifestyle global.

Fenomena mainan jadi film juga bukan hal baru. Kesuksesan The Lego Movie dan Barbie yang menembus $1 miliar memperkuat tren mainan-melahirkan-film yang kini kembali dilanjutkan Sony melalui proyek Labubu dan View-Master.

Dengan basis penggemar global yang militan, angka bisnis yang menggiurkan, serta dukungan selebriti papan atas, Labubu kini bersiap melompat dari rak koleksi ke layar bioskop dan mungkin menjadi franchise besar berikutnya dari Asia yang mendunia. (***)

Pos terkait