Kumbanews.com – Kementerian ESDM mencatat investasi minyak dan gas Indonesia baru mencapai USD 5,11 atau sekitar Rp 73 triliun di semester I tahun 2018 (kurs: Rp 14.400). Rinciannya, investasi hulu sebesar USD 3,9 miliar dan hilir USD 1,21 miliar. Capaian ini masih jauh dari target sepanjang tahun ini sebesar USD 16,8 miliar
Kepala Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiataan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), Wisnu Prabawa Taher, mengakui di semester I 2018 belum banyak kegiatan eksplorasi atau eksploitasi migas yang berjalan. Menurut dia, kegiatan di hulu migas akan lebih banyak dilakukan di semester II 2018.
“Kalau untuk hulu migas, memang kegiatan itu belum masih banyak yang berjalan. Selesainya lebih banyak di semester kedua. Diharapkan semester dua akan meningkat. Nah, nanti realisasi di kuartal IV sejalan dengan realisasi pembayaran,” kata Wisnu saat dihubungi kumparan, Minggu 12 Agustus 2018.
Secara keseluruhan, dalam laporan realisasi investasi di sektor ESDM semester I 2018 mencapai USD 9,48 miliar dengan rincian sektor migas USD 5,11 miliar, sektor kelistrikan USD 2,83 miliar, sektor minerba USD 790 juta, dan sektor EBTKE baru USD 750 juta.
Sementara total realisasi investasi 2017 sebesar USD 27,5 miliar. Rinciannya, realisasi investasi migas tahun 2017 mencapai USD 11 miliar. Ditambah dengan realisasi investasi sektor kelistrikan USD 9,1 miliar, sektor minerba USD 6,1 miliar, dan sektor EBTKE USD 1,3 miliar.
Kepala Komunikasi dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan, capaian investasi di sektor hulu migas memang tidak bisa dilihat dari satu semester saja. Dia mengatakan perolehan baru akan terlihat signifikan di akhir tahun.
“Siklusnya (sektor) hulu dan hilir tahunan enggak bisa dilihat per bulan. Bisa kita lihat progresnya akhir tahun. Insyaallah akhir tahun bisa tercapai targetnya. Berusaha kita capai,” katanya.