Kumbanews.com – Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Garis Keras atau Gerakan Anti Krisis Kehidupan Rakyat Indonesia meminta Presiden Joko Widodo meletakkan jabatannya apabila tidak mampu memperkuat perekonomian Indonesia.
Tuntutan itu dibacakan Muhammad Hidayat J, selaku jenderal lapangan, saat menggelar aksi di jembatan layang (fly over), Jalan Urip Sumarjo, Kota Makassar, Jumat, 14 September 2018.
Pernyataan sikap lainnya adalah mendesak presiden memecat tim ekonomi pemerintah, menjamin stabilitas bahan pokok bagi masyarakat, serta mengurangi impor barang dari luar negeri dan menyerukan kepada masyarakat untuk membeli barang dalam negeri.
Aliansi Garis Keras merupakan gabungan aktivis dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Makassar, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Makassar, dan IMM Cabang Gowa.
Aktivis KAMMI menyebutkan, ini merupakan aksi pemanasan sebelum menggelar aksi besar-besaran pada 20 Oktober 2018 nanti yang bertepatan empat tahun masa kepemimpinan Jokowi-JK.
Selain berorasi, massa pengunjuk rasa juga membakar ban bekas dan membentangkan sejumlah spanduk yang berisi tuntutan stabilitas perekonomian di Indonesia.
Setelah dari fly over, massa kemudian bergerak ke depan gedung DPRD Sulawesi Selatan, yang lokasinya hanya sepelemparan batu.
Demo ini masih kelanjutan dari aksi mahasiswa beberapa hari terakhir di Kota Makassar sebagai bentuk protes mahasiswa di Makassar atas melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.