Kumbanews.com – Kesehatan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dikabarkan semakin memburuk.
Walau kemudian pemerintah Korut membantah hal itu, namun laporan intelijen Amerika Serikat (AS) mengklaim kesehatan Kim Jong-un dalam kondisi kritis pasca-operasi kardiovaskular.
Pemerintah AS menyiapkan rencana darurat jika pemimpin Korea Utara Kim Jong-un meninggal.
Kemungkinan krisis kemanusiaan besar di Korea Utara dapat mengakibatkan jutaan orang kelaparan dan eksodus massal pengungsi Korea Utara ke China, menurut intelijen AS tersebut.
Sumber-sumber intelijen mengatakan bagian dari rencana itu akan sangat bergantung pada intervensi China dan membantu mengelola situasi di lapangan di dalam Korea Utara, melansir Fox News, Rabu (22/4).
Disebut-sebut Kim Jong-un sedang dalam masa pemulihan dari operasi 12 April di sebuah villa daerah resor di pantai timur. Laporan itu mengatakan Kim Jong-un dioperasi setelah kesehatannya memburuk karena merokok berat, obesitas, dan terlalu banyak bekerja.
Sumber intelijen AS mengatakan ada kekhawatiran kesehatan Kim Jong-un memburuk, meski laporan ini belum kredibel.
Spekulasi muncul tentang kepemimpinan Korea Utara berdasarkan kehadiran di acara-acara penting negara. Kim Jong-un tidak sehat sejak 15 April setelah dia tidak menghadiri acara peringatan terpenting Korea Utara, hari ulang tahun kakeknya Kim II Sung, laporan itu menyebutkan.
Kim Jong-un sebelumnya memimpin pertemuan pada 11 April yang membahas pencegahan virus corona. Saat itu ia menunjuk saudara perempuannya sebagai anggota pengganti biro politik Partai Pekerja yang berkuasa.
Gedung Putih juga telah mengetahui laporan kesehatan Kim, tetapi belum ada konfirmasi tentang kondisinya. Satu sumber mencatat bahwa selama pertemuan terakhir Kim Jong-un dan Donald Trump, orang asing yang dekat dengan Kim Jong-un melihat Kim bernapas sangat berat untuk orang seusianya.
Penasihat Keamanan Nasional AS Robert O’Brien mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih bahwa pemerintah sedang memantau laporan kondisi Kim Jong-un.
“Korea Utara adalah masyarakat yang sangat tertutup, tidak ada pers yang bebas di sana, mereka sangat mengalihkan informasi yang mereka berikan ke publik, termasuk kesehatan Kim Jong-un,” kata O’Brien.
Namun, O’Brien meyakini AS memiliki banyak orang hebat, yang bisa memantau keamanan AS dari segala macam bahaya, baik bahaya virus corona maupun bahaya ancaman dari luar, termasuk mengawasi Korea Utara.
Jika kemudian Kim Jong-un harus absen karena masalah kesehatan atau mungkin meninggal, tidak bisa dipastikan apa yang akan terjadi pada negara itu.
Beberapa ahli meyakini saudara perempuannya, Kim Yo Jong, akan menjadi pengganti Kim Jong-un. Itu jika pemilihan berdasarkan dinasti.
Namun, kemungkinan adalah Choe Ryong Hae yang saat ini menjabat sebagai Presiden Majelis Rakyat.
Choe hingga kini menjadi orang kepercayaan Kim Jong-un. (Rm)