SMK 2 Negeri Gowa
Kumbanews.com – Berkedok pembuatan baju almamater, oknum guru di SMK Negeri 2 Gowa, diduga melakukan pungutan liar (Pungli) kepada siswa, Senin (20/1/2025).
DH (inisial), yang juga wali kelas 11 DKV, A jurusan Bahasa Inggris diduga melakukan aksinya berkedok pembuatan baju almamater dengan meminta sejumlah uang kepada setiap siswa senilai Rp.170.000.
Bukan hanya biaya pembuatan baju almamater, menurut pengakuan sumber kepada kumbanews, DH juga diduga mewajibkan setiap siswanya untuk membeli map dengan harga Rp 50.000.
“Oknum guru ini meminta sejumlah uang kepada siswa untuk membeli almamater sebesar Rp 170.000, dan bukan hanya itu ia juga memungut biaya pembelian map kepada siswanya senilai Rp 50.000, dan itu diwajibkan setiap siswa,”ungkap sumber kepada kumbanews.
Lanjut, jadi bila di total kata sumber, keseluruhan biaya yang harus di keluarkan oleh setiap siswa sebesar Rp 220.000, dan bila di kalikan jumlah siswa kelas 11 DKVA jurusan Bahasa Inggris, sebanyak 32 orang totalnya Rp.7.040.000.
“Dugaan oknum guru DH melakukan Pungli untuk menguntungkan diri pribadi atau golongannya. Saya berharap Kepsek SMKN 2 Gowa, segera memanggil oknum guru ini. Karena kalau dibiarkan jangan sampai muncul kecurigaan di tengah masyarakat terutama orang tua siswa ada kerjasama oknum guru dan kepsek, ucap sumber.
“Jangan sampai hal itu terjadi, berkedok pembuatan baju almamater, ujung- ujungnya dimanfaatkan berbisnis untuk meraup keuntungan. Cara kotor seperti ini saya kira sering terjadi di sekolah -sekolah. Padahal kita ketahui anggaran pendidikan cukup tinggi di kucurkan pemerintah, tapi masih banyak oknum -oknum guru yang melakukan bisnis haram dan yang dirugikan adalah orang tua siswa, apalagi kalau kehidupan pas-pasan, kan kasihan,” ujar sumber menambahkan.
Terpisah, oknum guru DH saat dikonfirmasi terkait dugaan pungli yang dilakukan, dengan tegas membantah dan mengatakan kalau itu hanya kesalah pahaman. Bahkan dia meminta kepada media untuk menyebut siapa orang tua siswa yang menuduh dirinya seperti itu.
“Itu tidak benar, siapa orang tua siswa yang bicara begitu, boleh sampaikan ke saya. Kalau soal biaya pembuatan baju almamater untuk siswa itu sudah disetujui semua orang tua siswa,” tegas DH.
DH juga berdalih, kalau itu bukan Pungli, pasalnya menurut dia, baju almamater sudah di order di tukang jahit dan sementara proses penyelesaian.
“Dimana ada pungli, sedangkan kami sudah pesan baju almamaternya di tukang jahit dan sementara proses penyelesaian pekerjaan bajunya. Cuma kami diberikan potongan atau diskon berapa persen dan jika nanti ada lebihnya akan saya kembalikan ke pihak orang tua siswa. Untuk pembelian map yang harga Rp50.000, sudah saya kembalikan dananya pak. Dan ini semua kesalah pahaman ji, semua orang tua siswa siap bela saya kalau ada yang keberatan,”terang DH kepada kumbanews melalui panggilan WhatsApp.
Sementara itu Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Gowa, Alim Bahri melalui pesan WhatsApp, mengatakan akan memanggil oknum guru tersebut untuk menjelaskan dugaan Pungli yang dilakukan kepada siswa 11 DKV, A jurusan Bahasa Inggris.
” Maaf siapa nama lengkapnya itu guru yang di maksud. Biar saya panggil menghadap, kata Kepsek SMKN 2 Gowa melalu pesan WhatsApp yang diterima redaksi kumbanews.
Editor: Muh Yusuf Hafid