Budaya Membaca

  • Whatsapp

EFORIA pelantikan Pengurus Komunitas Manajamen Akuntansi (KOMA) UIT Makassar rupanya belum berakhir. Setelah kegiatannya sukses dilaksanakan di Baruga Angin Mammiri Makassar yang lebih populer dengan sebutan RUJAB Wali Kota Makassar tanggal 26 Juli 2022, dihadiri oleh banyak kalangan mulai dari Pihak Birokrasi Kampus, Media, Dosen, Para petinggi lembaga Internal maupun Eksternal Kampus dari berbagai Institusi dan lebih spesial dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Direktur Pusat Pendidikan dan Pelatihan (PUSDIKLAT) JOIN Zulkarnain Hamson dan Direktur Kamera Pendidikan Harmin Thomaru .

Semalam tepatnya pukul 22.09 Wita, Salah seorang pendiri KOMA UIT “Aji Sukman” Aji Sukman yang namanya kini lebih familiar dengan “DJISUK” dalam Akronim bukunya “Delusi Tuhan” mengirim pesan di WhatsApp group Keluarga Besar KOMA agar rutinitas menghabiskan membaca minimal 2 buku dalam sebulan terus dipupuk. 1 buku fiksi (cerpen, novel dsb) untuk obat hati dan 1 lagi buku pemikiran dan sejenisnya untuk obat otak yang dikutip dari Penulis berbakat tanah air “JS.Khairen”.

Bacaan Lainnya

Seketika di pagi hari saya terenung dengan tulisan tersebut, karena saya meyakini pasti ada makna tersirat dibalik tulisan ini. Budaya membaca di teman-teman komunitas kini mulai tergradasi “begitu kira-kira makna tersirat dari tulisan tersebut yang coba saya simpulkan dari antitesa itu” meskipun pesan itu dibalas centil oleh seorang anggota komunitas Rudi yang dulu pernah menahkodai Pemuda Pancasila Komisariat UIT Makassar. “Ingat bukan 2 lembar eee, jangan hanya main tik tok trus” demikian beliau menulis dalam WhatsApp Group pukul 22.19.

Ditemani segelas KopSus buatan istri tercinta Salmi R yang juga pemilik akun bisnis MiShop yang menyajikan berbagai barang dagangan yang dijamin “Kehalalan dan Kualitas” berirama dengan Kue Bolu buatan mama Uta Siswady Kaawu Fitri Waode setelah menyelesaikan rutinitas penghambaan kepada Tuhan Alam Semesta, saya melirik beberapa buku yang terpajang di rak Catabha Pustaka diruang tamu. Mata saya langsung tertuju pada Buku Berwarna Kuning karya Nita Puji. Assalamu Alaikum Generasi Milenila begitu tertulis dalam sampul karyanya. Torehan tintanya menuturkan “seiring perkembangan teknologi yang semakin canggih, tindakan-tindakan menyimpang juga mudah terjadi. Maka berhati hatilah zaman sudah semakin edan”. Tinta hitamnya, seakan-akan teknologi menjadi jembatan terjadinya tindakan tersebut, segala akses menjadi lebih mudah. Semoga kita semua dapat bijak memanfaatkan teknologi pada hal-hal yang bisa menjadi sebab kebaikan kita di kehidupan dunia maupun akhirat kita.

Rappocini Raya, 28 Juli 2022

 

Abdul Safrin D Talli

Pos terkait