Data Ekonomi AS Dirilis, Harga Bitcoin Tembus Rp1,7 Miliar

Ilustrasi/RMOL via AI

Kumbanews.com – Bitcoin kembali menguat dan mencapai harga sekitar 104.455 Dolar AS (sekitar Rp1,7 miliar) pada Sabtu, 7 Juni 2025. Kenaikan ini terjadi setelah munculnya data baru tentang pasar tenaga kerja AS.

Bacaan Lainnya

Mata uang kripto terbesar ini sempat tertekan, namun berhasil bangkit dan naik sekitar 4 persen. Kenaikan terjadi setelah dibuka di pasar saham Wall Street, terutama karena adanya laporan bahwa pasar tenaga kerja AS masih kuat.

Sebelumnya, harga Bitcoin sempat turun akibat konflik antara Presiden AS Donald Trump dan bos SpaceX, Elon Musk. Namun, perhatian pasar kini beralih ke arah kebijakan suku bunga yang ditentukan oleh Bank Sentral AS (Federal Reserve/Fed).

Trump kembali mengkritik ketua Fed, Jerome Powell, karena belum juga menurunkan suku bunga di tahun 2025. Ia membandingkan dengan Eropa yang sudah 10 kali menurunkan suku bunga.

“Eropa sudah 10 kali turunkan suku bunga, kita belum satu kali pun. Tapi negara kita tetap hebat,” kata Trump, dikutip dari Cointelegraph.

Pasar saat ini memperkirakan kemungkinan pemotongan suku bunga oleh Fed baru akan terjadi setelah pertemuan pada bulan September. Ini berdasarkan data dari alat prediksi milik CME Group (FedWatch Tool).

Sementara itu, data resmi dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa jumlah pekerjaan di luar sektor pertanian (nonfarm payroll) bertambah 139.000 pada bulan Mei, dan tingkat pengangguran tetap 4,2 persen. Ini menandakan bahwa ekonomi AS masih cukup kuat, sehingga belum ada urgensi untuk menurunkan suku bunga.

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: RMOL

Pos terkait