Lamine Yamal meraih penghargaan Kopa Trophy 2025, Selasa (23/9/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Thibault Camus
Kumbanews.com – Ajang Ballon d’Or 2025 di Theatre du Chatelet, Paris, kembali menghadirkan cerita dramatis. Ousmane Dembele akhirnya mencatat sejarah dengan meraih trofi pertama dalam kariernya.
Namun, di balik air mata bahagia Dembele, terselip kekecewaan besar dari kubu Lamine Yamal. Wonderkid Barcelona itu harus puas hanya di posisi kedua, meski tampil luar biasa sepanjang musim.
Protes Keras Ayah Yamal
Hasil tersebut langsung menuai perdebatan di kalangan pencinta sepak bola. Kritik paling keras datang dari ayah Yamal, Mounir Nasraoui, yang menilai keputusan juri tidak mencerminkan kenyataan di lapangan.
“Dia yang terbaik. Saya tidak akan menyebut ini pencurian, tapi ini merusak moral manusia,” tegas Nasraoui dalam wawancara dengan El Chiringuito.
“Lamine Yamal adalah pemain terbaik dunia, jauh di atas yang lain.”
Rekor Gemilang Sang Wonderkid
Statistik Yamal musim lalu memang mencengangkan: 18 gol dan 25 assist di semua kompetisi. Kontribusinya membawa Barcelona menyapu tiga gelar domestik, sekaligus kembali memenangkan Trofi Kopa untuk pesepak bola muda terbaik dunia.
“Bukan karena dia anak saya, tetapi karena dia memang yang terbaik di dunia,” lanjut Nasraoui. “Ada sesuatu yang aneh di sini.”
Meski kecewa, Nasraoui tetap optimistis. “Tahun depan Ballon d’Or akan jadi milik Spanyol. Lamine akan bangkit dan membuktikan dirinya.”
Air Mata Dembele
Sementara itu, Dembele tak kuasa menahan tangis saat menerima trofi dari legenda Brasil, Ronaldinho.
“Saya tidak ingin menangis, tetapi ketika berbicara tentang keluarga dan orang-orang yang selalu ada untuk saya, semuanya muncul,” kata winger Prancis itu dengan suara bergetar.
Malam penghargaan Ballon d’Or 2025 pun berakhir dengan dua sisi emosi: tangis bahagia Dembele, dan murka seorang ayah yang yakin putranya sudah pantas jadi raja sepak bola dunia. (**)