Kumbanews.com – Kue klepon disebut sebagai jajanan pasar yang tidak islami bikin heboh warganet. Bahkan hari ini (21/7) tagar #klepon pun menduduki posisi pertama dalam trending di Twitter Indonesia.
Hal ini terjadi lantaran tersebar sebuah gambar promosi berlatar kue klepon dengan tulisan sebagai berikut: “Kue klepon tidak islami, yuk tinggalkan jajanan yang tidak islami dengan cara membeli jajanan islami, aneka kurma yang tersedia di toko syariah kami.”
Hingga saat ini belum diketahui siapa penyebar iklan tersebut, namun tertulis sebuah nama Abu Ikhwan Aziz di pojok kanan bawah gambar.
Pemilik akun Twitter @ridwanhr pun turut menelusuri sumber iklan tersebut karena terbawa penasaran. Tertulis dalam tweet-nya ia juga mencari lokasi toko tersebut di maps, Facebook, hingga website, namun tak ditemukan.
Ada yang nemu toko Abu Ikhwan Aziz yang bilang klepon nggak islami?
Nyari tokonya nggak nemu, di maps nggak ada, fb nggak ada, websitenya nggak ada
Akun ig ada personal, baru jadi hari ini. Katanya jualan kurma, niat jualan nggak sih? pic.twitter.com/bjnVq0fYmD
— Ridwan Hanif (@ridwanhr) July 21, 2020
Setelah di cek, ternyata Instagram dari Abu Ikhwan Aziz tersebut terbilang baru dan di-private.
Sementara warganet lain seperti pemilik akun @Jagad_Official menilai bahwa ini merupakan sebuah strategi marketing dari toko tersebut agar bisa viral.
“Lucu dan logic komentarnya, ada yg nyleneh dan ada yg mengkaitkan dengan strategi pemasaran modern
Tapi yang saya khawatirkan adalah pembenturan antara makanan tradisional (Jawa) dengan agama islam karena katanya jualan kurma. Jadi, Niat jualan ga sih?,” tulisnya sebagai balasan dari tweet @ridwanhr.
Beda kue klepon dan onde-onde
Terlepas dari itu, kue klepon tampaknya memang kerap memancing perdebatan. Misalnya saja pada April lalu, kue bulat hijau ini viral karena kicauan akun Destinasi TV (27/4) yang menyebut kue kenyal ini dengan nama ‘onde-onde.’
Korang panggil ni kuih apa?
RT for Buah Melaka
Like for Onde-Onde pic.twitter.com/0NRNIHQP8x— Destinasi TV (@Destinasitv) April 27, 2020
Sontak tweet tersebut pun mengundang reaksi warganet Twitter Indonesia yang kurang setuju karena menganggap bahwa kue yang ditampilkan tersebut adalah klepon.
Sebenarnya dalam resep kue onde-onde, dijelaskan bahwa isi kue ini adalah kacang hijau. Lalu, secara implisit dijelaskan bahwa onde-onde merupakan kue bola dengan wijen yang digoreng hingga berwarna cokelat.
Sedangkan, kue klepon berisi cairan gula jawa dan berbahan utama beras ketan. Kuliner tradisional ini juga tidak digoreng melainkan di rebus dalam air mendidih.
Meskipun begitu, memang ada beberapa daerah yang menyebut klepon dengan nama onde-onde. Menurut Prof. Dr. Ir. Murdijati-Gardjito, Guru Besar Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Gadjah Mada, perdebatan ini terjadi karena jajanan pasar seperti klepon sebarannya luas.
“Misalnya di Sumatera, (klepon) namanya onde-onde Minangkabau. Jadi, yang di sini disebutnya klepon, itu di Sumatera Barat onde-onde, lalu di Madura namanya kelelepon,” jelas Prof. Murdijati.
Dikutip dari buku Gastronomi Indonesia Jilid 1 karya beliau, dijelaskan bahwa klepon menggunakan gula kelapa sisir sebagai isian. Gula tersebut merupakan salah satu dari empat bahan utama pembuatan klepon; yakni ada kelapa (baik parutannya maupun santannya), ubi kayu (singkong), dan beras ketan.
Kemudian bahan selain gula kelapa sisir pun dicampur menjadi satu, lalu dibentuk bulat-bulat. Setelah itu, klepon diisi dengan gula kelapa sisir dan direbus. Setelah matang, barulah diberi taburan parutan kelapa.
Teksturnya yang kenyal, lalu memunculkan sensasi lelehan gula manis nan legit yang pecah di mulut, ditambah gurihnya taburan kelapa parut, membuat kue klepon sulit untuk ditolak. Sayangnya, makanan enak ini kerap menuai kontroversi. Hmm, sebenarnya apa salah si klepon, ya? Bagaimana menurutmu?