Eks Jubir Gus Dur: Selain Mimpi, Ramalan Juga Bisa Terancam Bui Jika Mereka Tak Berkenan

  • Whatsapp

Kumbanews.com – Beberapa waktu lalu, peramal kondang Mbak You membuat publik geger lantaran memprediksi adanya pergantian presiden pada tahun 2021.

Ramalan itu sontak membuat sejumlah pendukung Presiden Joko Widodo berang. Sebab seperti diketahui, normalnya, periode pemerintahan kedua Jokowi akan berakhir pada 2024 mendatang.

Bacaan Lainnya

Sehingga banyak pihak yang memaknai ramalan Mbak You bahwa tahun 2021 sebagai tahun kelengseran Presiden Jokowi.

Tak lama setelah ramalan itu heboh, ada pihak yang hendak melaporkan Mbak You ke pihak Kepolisian. Dan dengan seketika, Mbak You pun langsung memberi klarifikasi terkait ramalannya tersebut.

Mbak You berkilah bahwa sesungguhnya ramalan akan pergantian presiden itu akan terjadi pada tahun 2024, bukan tahun ini.

Polemik terkait ramalan yang hampir berujung ke Kepolisian tersebut mendapat berbagai tanggapan dari masyarakat.

Bahkan, mantan juru bicara Presiden KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, yakni Adhie Massardi, membuat cuitan yang menyentil.

Melalui akun media sosial Twitter @AdhieMassardi, Selasa (19/1/2021), Adhie menyindir niat oknum yang hendak melaporkan Mbak You karena ramalannya.

“NASIB PERAMAL. salain mimpi, ramalan juga bisa ngancam bui jika mereka tak berkenan. Spt dialami Mbak You. tp tukang ramal yg mereka berkenan, spt Ekonomi Bakal Meroket, uang Rp 11 ribu Triliun bakal muncul, Covid-19 tak kan masuk Indonesia, or Juni 2020 virus sirna, RAPOPOH,” cuitnya.

Sebelumnya, Mbak You menyampaikan ramalannya tentang berbagai kejadian di tahun 2021 ini.

Pada video yang beredar di media sosial, Mbak You meramal bahwa pada 2021 akan terjadi berbagai konflik, penjarahan hingga pergantian presiden.

“Penjarahan besar, politik memanas. Dan ada bahasa yang mungkin yang secara politik mungkin pergantian presiden. Sudah ada tanda dari daerah ke atas, sudah mulai memanas semuanya,” ucap Mbak You.

“Memang akan ada pergantian, tapi dimulai dengan adanya penjarahan, keributan. Hal yang akan diupayakan pemerintah untuk meredam memang bisa, tapi tidak maksimal dengan banyaknya pro dan kontra,” sambungnya.(*)

 

Pos terkait