Girang Didukung AS, Netanyahu Tak Sudi Damai Pokoknya Serang Terus Palestina dengan Kekuatan Penuh

  • Whatsapp

Kumbanews.com – Serangan Isreal ke wilayah Palestina sudah memasuki hari ketujuh. Kendati demikian, Perdana Menteri Israel Bejamin Netanyahu tegas menyatakan tak akan mengendurkan serangan.

Sebaliknya, Netanyahu bersikukuh bahwa operasi militer menargetkan kelompok militer Hamas akan dilanjutkan dengan kekuatan penuh

Bacaan Lainnya

Pernyataan Netanyahu itu sebagaimana dalam pidatonya yang disiarkan televisi pada Minggu (16/5), setelah konferensi pers mengenai pembaruan status, di Kirya Tel Aviv bersama Menteri Pertahanan.

“Israel akan terus bertindak melawan kaum radikal di Jalur Gaza yang menggerogoti wilayahnya,” ujarnya.

“Kampanye kami melawan organisasi teroris berlanjut dengan kekuatan penuh,” sambungnya.

Netanyahu berujar, operasi militer akan dilakukan selama yang diperlukan.

“Kami bertindak sekarang, selama diperlukan, untuk memulihkan ketenangan warga Israel. Ini akan memakan waktu,” katanya.

Netanyahu juga menyebut bahwa serangan Israel adalah untuk menuntut ‘penyerang’ membayar atas apa yang sudah dilakukan.

Dan menolak upaya internasional untuk mengatur gencatan senjata.

Ia mengakui serangan yang dilakukan itu membuat Israel di bawah tekanan dunia.

Akan tetapi, Netanyahu menyebut bahwa negara Zionis itu didukung sejumlah negara. Salah satunya adalah Amerika Serikat.

BBC melaporkan, utusan AS, Hady Amr, telah berada di Israel untuk membahas ketegangan yang terjadi dengan pejabat Israel.

Hady Amr juga telah menyaksikan serentetan kekerasan antar-komunal yang mengkhawatirkan di kota-kota campuran Yahudi-Arab.

Hady Amr juga bertemu dengan para pemimpin Israel-Arab.

Kekewaan PBB

PBB menyatakan, serangan ini memaksa sekitar 17.000 warga Palestina meninggalkan rumah mereka di dekat pagar Israel di timur Jalur Gaza karena takut akan serangan darat.

“Mereka berlindung di sekolah, masjid, dan tempat lain selama pandemi COVID-19 global dengan akses terbatas ke air, makanan, kebersihan, dan layanan kesehatan,” kata pejabat kemanusiaan PBB Lynn Hastings.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres “kecewa” dengan jatuhnya korban sipil di Gaza dan “sangat terganggu” oleh serangan Israel terhadap biro berita perumahan menara.

“Sekjen PBB Mengingatkan semua pihak bahwa setiap penargetan sipil dan struktur media secara sembarangan melanggar hukum internasional dan harus dihindari dengan segala cara”, kata juru bicaranya.

Dewan Keamanan PBB bertemu pada hari Minggu untuk membahas konflik paling berdarah antara Israel dan Palestina sejak 2014.

Sejak Israel melancarkan serangan pada Senin lalu, lebih dari 170 warga Palestina di Jalur Gaza tewas, termasuk 41 anak-anak.

Sementara lebih dari 1.000 lainnya terluka.

Di Tepi Barat yang diduduki, pasukan Israel telah menewaskan sedikitnya 13 warga Palestina.

Sedangkan kelompok bersenjata Palestina telah menembakkan setidaknya 2.300 roket ke Israel, menewaskan 10 orang, termasuk dua anak, dan melukai lebih dari 560 orang Israel.[psid]

Pos terkait