Kumbanews.com – Pelatih asal Argentina, Mario Gomez ternyata masih tak terima dipecat dari Persib Bandung sebelum perjanjian kontraknya berakhir. Oleh sebab itu, mantan nakhoda South China (klub Liga Hong Kong) akan menyelesaikan kasus ini di jalur hukum.
Mario Gomez mengungkapkan, sengketanya bersama mantan timnya tersebut sedang diurus oleh pengacaranya. Menurut dia, hal itu dilakukan karena klub berjuluk Maung Bandung tersebut dinaggap telah melanggar kontrak kerja yang telah disepakati kedua belah pihak.
“Kami memiliki kontrak satu tahun lagi, tapi mereka tak mau membayar. Tidak ada bonus yang kami peroleh pada 2018 maupun 2019,” kata Gomez dilansir IDN Times.
1. Gomez merasa tak pernah tinggalkan Persib Bandung
Pelatih berusia 61 tahun tersebut menjelaskan bahwa dirinya tak pernah ingin meninggalkan Kota Kembang. Hal itu, lanjut Mario, tak seperti apa yang didengar publik yang mengira dirinya yang telah meninggalkan klub kebanggaan bobotoh tersebut (julukan suporter Persib).
“Saya ingin berbicara karena semua orang mengira kami yang meninggalkan Persib. Padahal kenyataannya mereka (manajemen Persib) yang memecat kami,” ujar pelatih yang membawa Johor Darul Ta’zim (klub Malaysia) menjadi juara Piala AFC 2015 silam.
2. Gomez hanya diberitahu melalui satu surat di Argentina
Gomez juga merasa, cara yang dilakukan Persib dalam melakukan pemutusan kontrak kurang elegan. Sebab, kata Gomez, manajemen hanya mengirimkan surat ke Argentina dengan kurir pribadi.
“Dalam surat itu mereka mengatakan bahwa mereka telah mengirimi saya tiga surat lainnya yang tidak pernah saya terima dan tidak pernah mereka beri tahu,” beber eks asisten Hector Cuper tersebut.
3. Gomez terpukul harus angkat kaki dari Kota Kembang
Padahal, selama menukangi Persib, Gomez merasakan dukungan yang begitu besar dari bobotoh. Ia merasa sangat nyaman berada di Bandung. Tak ayal, keputusan manajemen mencoret Gomez membuatnya merasa cukup terpukul dan tak pernah diduganya.
Ia pun sedikit bercerita, karena merasa yakin akan melanjutkan karier bersama Persib, Gomez menolak beberapa proposal kerja dari klub lain yang mengincarnya. Ia berkilah, masih menghormati kontraknya bersama Persib pada Desember 2019 mendatang.
4. Terus memperpanjang perkara, kans Gomez kembali melatih Persib mengecil
Jika kemudian perkara ini terus dipermasalahkan, kans Mario Gomez kembali menukangi Ghozali Siregar dan kolega pun nampaknya akan semakin menipis. Bahkan, bisa jadi ia tak mungkin kembali menginjakan kaki di Kota Bandung karena kemungkinan manajemen merasa kapok jika ingin kembali menggunakan jasanya.
Hal itu seakan bertolak belakang dengan pernyataanya yang sangat nyaman dan senang bekerja di Persib. Namun, hal itu ia sanggah. “Sebenarnya, saya ingin kembali, tetapi manajemen membuat keputusan ini. Itu bukan karena saya,” ujarnya.
5. Attitude Gomez kemungkinan jadi pertimbangan manajemen Persib mengakhiri perjanjian
Sebagaimana diketahui, Mario Gomez sebetulnya memiliki prestasi yang cukup lumayan saat membesut Persib di Liga 1 2018. Dengan skuat yang biasa saja, Gomez tiba-tiba mampu membawa Pangeran Biru merangsek ke puncak klasemen Liga 1 hingga kompetisi memasuki pertengahan putaran kedua.
Hanya, sederet hukuman yang menimpa Persib dan para pemain andalanya, membuat performa mereka langsung drop. Sehingga Persib harus mengubur mimpinya menjadi jawara dan harus puas berada di posisi empat klasemen akhir.
Namun, hal itu disinyalir bukan jadi latar belakang utama Gomez harus angkat kaki dari Bandung. Attitude Mario Gomez yang dianggap kurang baik yang kemungkinan membuat manajemen gerah dan ogah memperpanjang masa abdinya bersama Persib.