Kumbanews.com -Jokowi menyebut bahwa sosok pengganti dirinya sebagai Presiden Indonesia harus memiliki jam terbang yang tinggi. Sebab, seorang pemimpin bakal memikul segudang tugas dan tantangan di masa depan.
Jika merujuk di dalam lingkaran Jokowi, dua nama yang sesuai dengan pernyataannya tersebut adalah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Dari dua nama ini, kepada siapa Jokowi akan menggelar karpet merahnya, apakah untuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto atau Kader PDIP Ganjar Pranowo?.
“Berbasis faktanya dua nama inilah yang paling kuat kalau yang bergabung dengan Jokowi,” kata Ray Rangkuti Analisis Politik dikutip dalam tayangan Kanal Youtube tvOneNews pada Minggu, (6/11/2022).
Menurut dia, Jokowi terlihat tak ingin terburu-buru menentukan keberpihakannya tersebut. Sebab, mantan Walikota Solo ini masih melihat bagaimana perkembangannya kedua sosok itu.
Pertimbangan paling pertama, apakah kandidat yang akan didorong Jokowi bisa menang atau justru sebaliknya.
Berdasarkan prediksinya, Jokowi mulai memberikan sinyal dukungannya pada Juli 2023 mendatang.
“Pak jokowi gak mau fokus satu kandidat dulu karena negosiasi, hitungan masih panjang,” ujarnya.
Sementara itu, jika merujuk dengan kalkulasi politik, Jokowi diperkirakan akan cenderung kepada sosok Ganjar Pranowo. Gubernur Jawa Tengah tersebut punya elektabilitas yang tinggi, padahal dia belum memulai kampanye seperti Anies Baswedan. Kedua, Ganjar dinilai memiliki kedekatan dengan Jokowi.
Namun belakangan ini, lanjut Ray, Prabowo dan Jokowi juga menunjukan kemesraannya di publik.
Saya pernah bilang, kalau pak prabowo masuk kabinet, mungkin yang melanjutkan jokowi ya prabowo. Dan itu agak kelihatan sekarang kan,” ungkap Ray.
Ali Mochtar Ngabalin, Tenaga Ahli Utama KSP ( Kantor Staf Presiden), tak dapat menjawab siapa yang akan dipilih Jokowi diantara dua nama tersebut.
Meski demikian, Ali menyebut jika ketua umum partai harus siap mencalonkan diri sebagai capres 2024 nanti.
“Partai politik itu ya mesti siap ketua umumnya,” katanya dikutip Suara.com pada Minggu, (6/11/2022).
“Karena semua partai politik itu mempersiapkan ketua umumnya. Kenapa harus mencalonkan orang lain? Berarti Anda tidak siap,” lanjutnya,
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto misalnya, yang menyatakan siap mencalonkan diri sebagai Bacapres.
Source: suara