Karena Nasdem dan PPP, Hak Angket Layu Sebelum Berkembang

Kumbanews.com – Rencana sejumlah fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) melayangkan hak angket, diprediksi sulit berjalan mulus.

Pengamat politik Citra Institute Efriza menilai, salah satu sebab hak angket tidak dapat lanjut karena sikap Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Bacaan Lainnya

“Sepertinya hak angket akan layu sebelum berkembang,” ujar Efriza kepada Kantor Berita Politik RMOL , Rabu (6/3). Menurutnya, Nasdem sebagai salah satu parpol pengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar punya sejarah anti oposisi. Sehingga, Efriza memandang wajar apabila Nasdem tidak ikut bersuara dalam Rapat Paripurna (Rapur) DPR RI kemarin, untuk mendorong hak angket bergulir.

“Sikap Nasdem tidak memberikan interupsi menunjukkan Nasdem malah hanya menunggu. Berbeda dengan PKB dan PKS yang menggerakkan PDIP agar segera bersuara soal hak angket,” tuturnya.

Sementara itu, Efriza menilai sikap diam PPP dalam Rapur DPR RI kemarin berbeda dengan PDIP yang sama-sama mengusung pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Di mana, mengindikasikan adanya upaya mencari aman.

“PPP, tampaknya yang realistis lebih mempertimbangkan dengan mengawal suara PPP agar parlemen lolos daripada memberikan narasi kondisi Pemilu 2024,” demikian Efriza menambahkan.

Sumber: RMOL

Pos terkait