Ilustrasi/RMOL
Kumbanews.com – Setelah beberapa hari mengalami kenaikan, harga minyak mentah turun lebih dari 2 Dolar AS per barel pada Jumat, 21 Februari 2025.
Dikutip dari Reuters, harga minyak mentah Brent turun 2,05 dolar AS atau 2,68 persen menjadi 74,43 Dolar AS per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 2,08 Dolar AS atau 2,87 persen menjadi 70,40 dolar AS per barel.
Secara mingguan, Brent mengalami penurunan 0,4 persen, dan minyak mentah berjangka AS turun 0,5 persen.
Penurunan harga ini sebagian besar disebabkan oleh meredanya ketegangan di Timur Tengah, khususnya karena gencatan senjata di Gaza yang masih berlangsung.
“Ketegangan di Timur Tengah berkurang karena gencatan senjata di Gaza masih bertahan, sehingga risiko di pasar juga menurun,” kata John Kilduff, mitra di Again Capital, New York.
Laporan mengenai penemuan virus corona baru pada kelelawar oleh peneliti di Institut Virologi Wuhan, Tiongkok, turut mempengaruhi pasar.
“Harga minyak pertama kali turun sekitar 2 Dolar AS per barel ketika laporan tersebut muncul,” menurut analis.
Hubungan yang memburuk antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden AS Donald Trump juga menambah ketidakpastian di pasar, terutama terkait potensi pelonggaran sanksi terhadap Rusia dan kemungkinan kembalinya aliran minyak Rusia ke pasar global.
Selain itu, kekhawatiran mengenai potensi tarif yang akan dikenakan oleh Trump terhadap impor minyak mentah dari Meksiko dan Kanada membuat kilang minyak AS mempertimbangkan untuk beralih ke minyak mentah domestik yang lebih ringan.
Langkah ini dapat mempengaruhi throughput dan profitabilitas, mengingat perbedaan output produk antara minyak mentah berat dan ringan.
Sumber: RMOL