Khutbah Idul Fitri Ustdaz Muh Yakub di Masjid Nurul Yaqin Barombong

Kumbanews.com – Hadirin  yang dimuliakan Allah Subhanahu Wa Ta’ala (SWT), Pada hari yang penuh rahmat dan maghfirah Allah SWT, marilah kita bersama-sama memanjatkan syukur alhamdulillâh ke hadirat Allah subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan semua nikmat yang ada pada kita, termasuk nikmat iman dan islam.Meski kita diuji kesabaran dengan mengikuti protokol kesehatan physical distancing untuk bisa shalat idul fitri di masjid Nurul Yaqin Perum Purimas Permai dengan memakai masker dan handsanitizer yang telah disediakan oleh panitia masjid di pintu pintu masuk.

Walaupun saat ini kita dalam masa pandemi, namun alhamdulillah, pagi ini kita masih diberi kesempatan untuk merasakan kebahagiaan. Meskipun saat ini kita dalam masa-masa yang sulit, tapi alhamdulillah, pagi ini kita masih diberi kekuatan untuk merayakan hari kemenangan yang penuh kebahagiaan. Semoga kita dianugerahi umur yang panjang sehingga dapat kembali menikmati kelezatan ibadah pada Ramadhan yang akan datang.

Bacaan Lainnya

Saudara-saudara yang berbahagia, banyak sekali hikmah, pelajaran dan makna yang dapat kita petik dari mewabahnya Covid-19. Di antaranya, kita diingatkan untuk selalu bersabar dan bersyukur dalam situasi apa pun dan dalam kondisi bagaimana pun. Sabar dan syukur adalah dua senjata bagi seorang mukmin dalam mengarungi kehidupan di dunia. Jika kita tidak menghiasi diri kita dengan sifat sabar dan syukur dalam situasi seperti ini, maka kita tidak akan mendapatkan apa-apa kecuali kerisauan, kepenatan, kesusahan, dan kesedihan.

Tak lupa kita panjatkan Shalawat dan salam semoga tercurah kepada suri teladan kita Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam juga kepada kluarga dan para sahabat radhiallahu ‘ anhum, serta siapa saja yang mengikuti mereka dengan baik hingga akhir zaman.Hari ini, kita merayakan kemenangan mengendalian hawa nafsu setelah sebulan penuh berpuasa. Namun, kemenangan yang hakiki bukanlah semata kita mampu menahan makan dan minum serta segala hal yang membatalkan puasa selama ramadhan. Makna kemenangan hakiki adalah meningkatnya ketakwaan. Pengertian takwa tersebut sebagaimana dikatakan Thalq bin Habiib,seorang Tabi’in, salah satu murid Ibnu Abbas radhiyallah’anhu, bahwa taqwa ” mengerjakan ketaatan kepada Allah berdasarkan cahaya dari Allah dengan mengharap pahala Allah dan meninggalkan kemaksiatan kepada Allag berdasarkan cahaya dari Allah karena takut terhadap adzab Allah. “(Tafsir Ibnu katsir l/2440.Dapat kita pahami ketakwaan haruslah totalitas,dalam segala aspek kehidupan. Jadi takwa bukan hanya di tataran individual saja, tetapi juga dalam kehidupan keluarga, bernegara dan hubungan luar negeri” ucap ustdaz Muh.yakub,di masjid Nurul Yaqin Purimas.

Kenyataan itu menjadi ujian ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wa Ta’ala apa yang harus kita lakukan untuk membuktikan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wa Ta’ala ? tidak ada pilihan lain selain berjuang bersama mengembalikan islam sebagai solusi kehidupan, baik untuk individu,kelompok, bernegara dan hubungan luar negeri sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para khulafaur rasyidin.

Ingatlah perubahan hanya akan terjadi ketika ada keinginan untuk berubah, sebab Allah SWT tidak akan mengubah suatu kaum kecuali mereka mau mengubah apa yang ada pada diri mereka ( QS al-Ra’d 13: 11) demikian pula jika ingin mendapatkan pertolongan nya kita harus menolong agamanya Allah SWT berfirman (QS Muhammad 47 :7 ). Oleh karena itu dengan khalifah, seluruh syariat islam dapat ditegakkan secara kaffah. Khilafah menjadi peradaban alternatif barat yang sudah rapuh, pandemi corona atau covid-19 menyingkap dengan sangat jelas betapa rapuhnya kapitalisme. Bahkan politisi senior Amerika Serikat, Henry Kissinger, menyatakan pandemi corona akan mengubah tatanan dunia global selamanya. Maka dari itu, untuk menghilangkan kezaliman dari masyarakat, kapitalisme harus dicampakkan dan tatanan kehidupan harus dirombak secara menyeluruh dan berganti dengan sistem mewujudkan keadilan, pengganti yang tepat dari sistem buruk kapitalisme itu, tidak lain adalah islam dengan sistem pemerintah khilafahnya. Tutup ustdaz,”Muh.Yakub Minggu, 24 Mei 2020

Meski shalat idul fitri kali ini, tidak seperti biasanya dimana warga harus mengikuti protokol kesehatan Covid-19, dan setiap jamaah yang datang harus memakai masker dan jaga jarak. Namun warga terlihat antusias mengikuti shalat id di tengah wabah Corona. Bahkan banyak warga tetangga kompleks perumahan berbaur mengikuti shalat idul fitri yang penuh hikmat.

 

Penulis/Editor: Muh.Yusuf Hafid

Pos terkait