Kumbanews.com – Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad ikut berkampanye untuk mendukung mantan rivalnya, Anwar Ibrahim dan meminta para pemilih untuk mendukung kembalinya Anwar berpolitik praktis.
Kehadiran Mahathir dalam kampanye politik Senin malam adalah yang pertama kalinya dalam dua dekade di mana kedua pemimpin berada di panggung yang sama.
Sebelumnya, Mahathir dan Anwar sempat berada dalam perseteruan politik. Namun akhirnya berada di satu koalisi untuk memenangi Pemilu Malaysia pada 9 Mei 2018. Mahathir terpilih sebagai PM untuk kedua kalinya dan menjadi pemimpin tertua di dunia.
Sementara itu, Anwar tidak bisa berpartisipasi dalam pemilu lantaran dibui sejak 2015 dengan tuduhan kasus sodomi yang ia sebutkan adalah kasus bermotif politik. Anwar dibebaskan dan diampuni oleh Raja Muhammad V, beberapa hari setelah pemilu.
Pada pemilu sela, Anwar akan menghadapi enam kandidat lainnya. Namun, diperkirakan ia akan dengan mudah memenangi pemilihan parlemen untuk mengisi kursi kosong kota pesisir selatan, Port Dickson.
Awalnya Mahathir mengatakan tidak akan datang ke Port Dickson untuk berkampanye bagi Anwar. Namun, ia mengubah keputusannya sebagai sebuah langkah simbolis untuk menunjukkan bahwa konflik masa lalu antara dua mantan rival itu telah selesai. Mahathir lalu di panggung kampanye jadi juru kampanye atau jurkam Anwar.
“Saya berharap bahwa dalam pemilihan sela ini, kemenangan akan diberikan kepada Aliansi Harapan, ke Anwar. Saya berharap kita dapat terus bekerja bersama, bukan untuk Mahathir atau Anwar tetapi untuk negara kita tercinta,” kata Mahathir dilansir dari South China Morning Post.
Sementara itu, dalam pidatonya, Anwar memberi penghormatan kepada Mahathir sebagai negarawan yang membantu menyelamatkan negara dari jurang kehancuran ekonomi. Dia menegaskan akan fokus pada reformasi parlementer dan tidak berniat mengganggu pemerintahan Mahathir.
“Dalam situasi saat ini, lebih baik bagi Mahathir untuk memimpin negara. Saya mengatakan ini dengan segala kerendahan hati. Saya mencintai dia sebagai seorang ayah dan seorang pemimpin. Saya berjuang melawan dia dan sekarang saya menerima bahwa dia adalah orang terbaik untuk memimpin Malaysia sekarang,” ungkap Anwar.
Selama kampanye pemilihan perdana menteri Malaysia beberapa waktu lalu, Mahathir mengatakan akan menjabat setidaknya selama dua tahun dan akan menepati janjinya untuk menyerahkan kekuasaan kepada Anwar.