Kumbanews.com – Sadar atas belenggu keadaan buta huruf yang menjadikan warga binaan tidak mampu membaca, tidak bisa menulis dan memahami informasi pada dewasa ini. Sedangkan masyarakat modern dituntut untuk mampu memilah dan mencerna informasi dengan baik.
Berdasar dengan keadaan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Makassar yang belum mampu membaca dan menulis, bidang Pembinaan Lapas bantu warga binaan belajar mengenal abjad hingga mampu membaca dan menulis. Rabu (30/12/21).
Buta aksara atau buta huruf lazim menjamur di kalangan usia lanjut namun tidak menutup kemungkinan pada usia remaja menuju dewasa masih terdapat warga binaan yang menyandang status buta huruf atau belum mampu membaca dan menulis.
Disinilah letak pentingnya pendidikan itu, di zaman modern ini masih ada orang yang perlu kita bantu, yang butuh kita ajarkan untuk bisa melek dengan informasi-informasi yang serba canggih, jika kita saja tidak mampu membaca maupun menulis bagaimana kita bisa pahami informasi itu, jadi pendidikan buta huruf ini yang paling mendasar” ungkap Kepala Seksi Bimkemas Lapas, Asnidar.
Kepedulian antar sesama diperlukan pada pendidikan buta huruf ini, kesabaran dan ketekunan wajib disalurkan oleh petugas dan teman-teman mahasiswa sembari mengajarkan warga binaan lanjut usia walaupun beberapa dari mereka masih malu untuk belajar mengeja kata demi kata.
Mengaku malu karena usia salah satu warga binaan inisial M mengaku senang karena masih ada yang peduli “alhamdulillah bisa belajar disini pak, saya sudah puluhan tahun hidup tidak bisa membaca, satu katapun saya tidak bisa baca apalagi mau disuruh menulis” katanya.
Diketahui pendidikan taman baca Lapas Makassar ini dilaksanakan setiap hari Selasa sampai Kamis bertempat di ruang kelas Lapas Kelas I Makassar, diharapkan dengan hadirnya pendidikan ini warga binaan Lapas Makassar dapat menjadi masyarakat yang baik paham informasi dan tidak mencerna hoax.